10 : Cewek Idiot

1.2K 390 96
                                    

Sebisa mungkin aku usahakan untuk lupa,
meski selalu gagal.

Never And Ever
Fingers crossed ⏯ Billie Eilish

☪☪


8:32 AM

"Lo udah tau belum kalo semalem Casablanca di pake sama komplotan anak Yakuza?" tanya Nino.

Yang serius dan terlihat panik hanyalah Kevin. Sementara Alfa hanya diam dan sibuk membaca novelnya. Alfa sebenarnya tidak perlu ikut campur dalam pembahasan Nino tentang anak Yakuza dan Casablanca. Semuanya itu tidak ada untungnya bagi Alfa.

"Lo serius?" Kevin benar tak percaya, rasanya sulit memastikan bahwa mereka memakai tempat Casablanca.

Apalagi Kevin pernah bermasalah dengan salah satu komplotan Yakuza dan itu membuat Alfa dengan Nino tidak ingin sampai kejadian satu tahun yang lalu terulang kembali.

"Iya gue seriusan!" jawab Nino.

"Mereka ngapain ke Casablanca? Bukannya mereka udah punya tempat sendiri buat berkumpul?" tanya Kevin.

"Gue dikasih tau sama Mona katanya ketua Yakuza itu lagi ulang tahun dan adain party di Casablanca." jelas Nino.

"Ariel juga ikutan?"

Nino dan Kevin menoleh menatap Alfa yang bertanya mengenai Ariel. Sedari tadi Alfa hanya diam untuk tidak ikut bicara. Tapi entah mengapa tiba-tiba Alfa harus menanyakan apakah cewek itu benar-benar terlibat dalam tempat Casablanca?

"Lo nanyain soal Ariel?" tanya Nino.

"Yaiyalah, soalnya Mona itu temennya Ariel dan semalam..." Alfa tak berani melanjutkan perkataannya lagi.

"Semalam apa?"

"Kata Nino semalam kan anak Yakuza ke Casablanca, gue pengen tau aja Ariel semalam ada di sana apa nggak?"

Terjadi keheningan diantara mereka bertiga. Sudah hampir setengah menit Nino dan Kevin tidak berbicara menjawab pertanyaan Alfa. Kini Alfa mulai merasa cemas bahwa Ariel juga ikutan dalam kegiatan itu. Kemungkinan saja Alfa menaruh rasa khawatirnya pada cewek itu.

Perasaan apa ini? Hanya cemas atau memang ini harus dilakukan oleh Alfa?

"Lo pikir aja sendiri, Al. Mona itu temennya Ariel dan udah pasti Mona, Sasa dan Ariel ada di sana semalam." kata Kevin yang menyimpulkan semuanya sendiri.

Ariel tidak mungkin pergi ke Casablanca karena Alfa mengajari cewek itu hingga malam. Alfa mulai mengingatnya lagi bahwa Ariel sangat terburu-buru untuk menyelesaikan bimbingan belajarnya dengan Alfa semalam.

Tak lama kemudian Alfa menoleh ke arah pintu kelas, dari luar terlihat jelas Ariel sedang melewati kelas Alfa. Dengan buru-buru akhirnya Alfa menaruh bukunya dan mengejar cewek itu hingga menaiki anak tangga.

"Tunggu, Ariel!" Alfa meraih tangan Ariel.

Ariel tak mengerti tiba-tiba saja Alfa datang dengan wajah cemas dan menggenggam tangan Ariel.

"Ada apa?"

"Lo semalam ke Casablanca?" tanya Alfa.

Ariel mendelik tajam dan Alfa hanya memasang wajah datarnya sambil melepaskan tangan Ariel.

"Gue sering ke sana." jawab Ariel.

"Kalo gitu mulai sekarang lo gue larang untuk pergi ke Casablanca!" tegas Alfa.

Never And EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang