27 : Selembar Puisi (Romantis)

1K 238 43
                                    

Sumber bahagia ku tidak perlu neko-neko. Cukup disini dan berusaha mencari tahu tentang apa yang terjadi pada masa depan kita.

Never And Ever
One ⏯ Ed Sheeran

☪☪

9:50 AM

"Lo yakin? Nggak mikirin dulu baik-baik?" Kevin terus saja bertanya untuk memastikan apakah Alfa benar-benar ingin melakukan semua ini atau tidak.

Alfa mengangguk mantap seraya menggulung selembar kertas yang tertulis kata-kata di dalamnya. Nino ikut tertawa melihat apa yang sahabatnya itu lakukan kalau sudah jatuh cinta. Sekarang waktu yang tepat bagi Alfa memiliki Ariel dan mengucapkan selamat tinggal pada masa lalu antara mereka masing-masing.

"Kenapa?" tanya Alfa.

"Nggak kok, gue cuma bingung aja liat lo seheboh gini cuma mau nyatain perasaan doang ke cewek." komentar Nino.

"Gue sama lo jangan disamain! Mungkin kalo dulu lo paling heboh nembak si Mona, tapi gue nggak akan seheboh itu," Alfa menyelesaikan gulungan kertas itu dan segera menguncinya dengan pita berwarna biru. "Gue cuma mau nunjukin rasa sayang gue dengan cara yang sederhana ini, nggak kayak lo yang heboh!" sindirnya.

Kevin bersiul sengaja menandakan adanya sindiran pedas untuk Nino.

"Gue doain deh, semoga usaha lo taklukkan hati Ariel berhasil dan bisa langgeng pacarannya kayak gue dan Mona." ucap Nino yang merangkul pundak Alfa.

"Tumben lo doain gue baik-baik? Awas aja kalo ada maunya!"

"Yaelah, Al! Makan gratis di Atraruss Bus bisa kali."

"Bangkrut yang ada gue!"

Kevin berdeham sambil memegang pulpen yang ia mainkan di jemarinya. "Kayaknya sebentar lagi ada yang mau jadian nih, cie ... udah nggak jomblo lagi." sindir Kevin.

Alfa tertawa kecil mendengar sindiran dari Kevin. "Lo apaan sih! Eh, lo nggak iri kan kalo gue bakalan dapet cewek?" tanya Alfa.

"Enggak, lo pikir gue apaan pake iri segala sama lo! Gue normal keles." jawab Kevin sewot.

Nino berpindah posisi merangkul pundak Kevin. "Ini nih! Lo itu kemarin-kemarin udah deketin si Sasa sekarang lo malah nggak deketin dia lagi! Lo gebet aja si Sasa, kan jadi cocok kita bertiga punya pasangan." saran Nino sambil menaikkan kedua alisnya.

Kevin mendekati Sasa hanya untuk perintah Alfa waktu menjaga Ariel dari Romeo. Selebihnya tidak ada apapun yang menyangkut dengan mereka berdua. Mungkin Sasa tidak terbawa perasaan saat bersama Kevin. Tapi tidak tahu apa yang dirasakan oleh Kevin ketika bersama Sasa.

Nino menampar lembut pipi Kevin ketika sedang melamun sendiri. "Oy! Ngelamun mulu dah, kesambet baru tau rasa lo!" cibir Nino.

"Apaan sih! Gue nggak ada hubungan apa-apa sama Sasa, lagian gue sama Sasa dulu bareng cuma karena Alfa nyuruh gue buat bilang soal Ariel dan Romeo." jelas Kevin.

Alfa menepuk bahu Kevin pelan. "Vin, kalo lo suka beneran sama Sasa, ya udah terusin aja. Gue nggak nyuruh lo buat deketin Sasa cuma karena Ariel doang. Tapi gue juga berharap lo bisa deket beneran sama Sasa terus jadian."

Kevin terkekeh geli mendengar perkataan Alfa. Sungguh, Kevin orang yang tidak pernah peduli dengan perempuan ketika mereka yang datang untuk mendekati Kevin. Mungkin saja Kevin telah menaruh rasa pada Sasa.

"Yaudah, Nino lo chat si Mona gih, suruh dia buat kasih ke Ariel dateng ke ruang musik." Perintah Alfa.

"Siap bosqu!"

Never And EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang