25 : Sebuah Keputusan

926 232 33
                                    

Yang mudah menyerah
bisa berubah tak lagi percaya.
yang biasa searah,
sekarang kita hanya tinggal sejarah.

Never And Ever
Kali kedua ⏯ Raisa

☪☪

8:38 AM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

8:38 AM

Pandangan Ariel masih lurus ke depan, matanya sesekali mengerjap dan tangannya melipat di atas dada sambil memerhatikan dari jendela kelasnya sosok Alfa sedang berbicara dengan Sonya. Wajahnya semakin lesu, Ariel tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Sekarang yang ada dipikiran Ariel hanya satu hal. Bagaimana Ariel dan Alfa bisa mengambil keputusan untuk bersama tanpa ada yang tersakiti?

Ariel tertunduk diam, suasana kelas IPA 2 sudah mulai ramai dan kedua sahabatnya sudah berdiri di belakang Ariel. Tak tahu kenapa Ariel lebih banyak melamun di kelas, Mona menaruh tas dan mengamati Ariel sedang berdiri di depan jendela kelas.

"Ariel kenapa lagi?" tanya Mona lembut.

Mata Ariel terbuka saat kepalanya tertunduk sambil merenung sejenak. Ariel menelan ludahnya dan menjurus pada Mona.

"Gue mau jujur sama Alisha soal gue dan Alfa." jawab Ariel.

Mona ikut senang mendengarnya, memang seharusnya begitu. "Bagus dong? Terus Ariel khawatir kalo Alisha itu bakalan kecewa dan benci sama Ariel?" tanya Mona lagi.

Ariel mengangguk meskipun ia paham bagaimana reaksi Alisha nanti.

Sasa beranjak dari tempatnya, Sasa ikut berdiri di samping Ariel dan Mona yang sedang membicarakan soal Alfa.

"Gue yakin kok Alisha akan ngerti posisi dia nggak ada dihatinya Alfa." ceplos Sasa.

"Ariel itu takut kalo sampai Alisha mengetahui mereka saling mencintai, hubungan Ariel dan Alisha bakalan ancur. Iya kan, Ariel?"

"Bukan hanya hancur, mungkin nyokap gue nggak akan setuju sama keputusan gue ini. Bagi dia kebahagiaan Alisha itu prioritas utamanya." ucap Ariel.

Sasa beralih pada Alfa dan Sonya. Mata Sasa sedikit kesal melihat cewek itu lagi-lagi berusaha untuk dekat dengan Alfa.

"Itu si Sonya ngapain coba pake modus sama Alfa?" tanya Sasa.

"Gue nggak tau mereka ngomongin apaan, biarin aja." ucap Ariel.

"Ya nggak bisa gitu dong, Ariel! Si Sonya itu biang kerok kalo hubungan lo dan Alfa diganggu sama dia! Lo harus hati-hati aja sama nenek lampir itu."

"Mona setuju!" seru Mona.

Apa yang diucapkan oleh Sasa ada benarnya juga. Kalau sampai Sonya bisa mengambil kesempatan untuk dekat dengan Alfa, bagaimana jika nanti mereka kembali berpacaran? Bolehkah Ariel menuduh Sonya seperti itu? Jelas. Kalau sudah mantan tidak usah ikut campur segala hal yang ada di masa depan.

Never And EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang