"Tatap mataku dan katakan padaku bahwa kau tidak merasakan apa pun untukku!"
Never And Ever
Saat Kau Pergi ⏯ Senja☪☪
21:49 PM
Ariel menyeringai, melirik Alisha dengan pandangan matanya yang memicing misterius mengarah pada Ariel. Tubuh Alisha tidak beranjak dari kasur Ariel. Sudah setengah jam Ariel dan Alisha mengobrol banyak mengenai sosok Alfatra. Yang Ariel tangkap dari pembicaraan ini adalah Alisha berhasil curiga dengan Ariel kalau hatinya juga bisa jatuh cinta pada Alfa.
"Selama ini kamu kan udah deket sama Alfa, kalian juga suka belajar bareng, masa sih kamu nggak pernah ada rasa sedikitpun sama Alfa?"
Ariel menelan ludahnya. "Itu nggak memungkinkan gue untuk jatuh cinta sama Alfa juga kan?" balas Ariel. "Lagian gue nggak mungkin jatuh cinta sama Alfa, kalaupun mungkin itu sama aja gue rebut kebahagiaan lo." sambungnya.
Alisha memanyunkan bibirnya dengan penuh wajah kebingungan. "Tapi kenapa ya, aku ngerasa kamu itu memiliki rasa sama Alfa? Apa mungkin karena aku cemburu liat kamu sama Alfa kalau lagi bimbingan belajar?" pikir Alisha.
Salah satu tangan Ariel mengusap rambut Alisha untuk meyakinkan saudaranya itu tidak berpikir negatif tentang Ariel dan Alfa.
"Udah ya, nggak usah lo pikirin soal gue dan Alfa. Gue nggak ada hubungan apa-apa sama Alfa dan rasa cinta atau suka itu nggak akan ada,"
"Kenapa gue harus gini sih? Lis, ini nyiksa gue banget!" batin Ariel.
"Ariel," Alisha menurunkan tangan Ariel yang hendak mengusap kepalanya. "Kalau aku bahagia dan kamu juga harus bahagia. Mungkin sampai saat ini aku nggak tau apa yang kamu rasain, entah kamu lagi jatuh cinta atau sakit hati atau lebih dari itu semua, aku cuma mau kamu harus bahagia!" jelas Alisha.
Ariel melamun sendiri dan tak mencerna apa yang Alisha katakan padanya. "Kebahagiaan gue udah hilang," hanya itu yang Alisha dengar dari mulut Ariel.
Entah kebahagiaan apa yang hilang dari hidupnya Ariel. Tetapi Alisha hanya menginginkan agar Ariel juga bahagia sama seperti yang Alisha pikirkan.
"Udah ah, mendingan lo sekarang tidur!" seru Ariel yang menuntun Alisha keluar dari kamar.
"Iya iya." Alisha menutup pintu Ariel dan membiarkan dia tidur.
Tapi nyatanya Ariel tidak bisa tidur semudah itu. Setiap malam Ariel selalu ingin memiliki sebuah mimpi yang akan mengubahnya menjadi kenyataan. Dimana Ariel tidak akan pernah bisa menyakiti perasaan orang lain setelah mencintai Alfa.
"Kenapa harus sesulit ini, sih?" gerutu Ariel yang berdiri di samping jendela sambil menyandarkan kepalanya.
"Bahagia telah menjauh dan luka menghampiri seakan dia tahu dimana tempatnya." ucap Ariel.
Tangisannya turun begitu saja, masa-masa awal bertemu dengan Alfa dan tidak terpikir akan menjadi sebuah perasaan lebih pada Alfa, semuanya itu ingin Ariel hapuskan.
Kemudian Ariel meraih ponselnya yang terletak di atas meja. Ia mengetik sebuah pesan singkat untuk Alfa, pesan yang akan mengharuskan Alfa melakukan keinginan sesuatu untuk Ariel.
☪☪
9:39 AM
Ariel baru menceritakan semuanya pada Mona dan Sasa, hatinya memang tidak kuat jika menanggung beban itu sendirian. Ariel hanya mampu mencurahkan semuanya pada kedua sahabatnya itu. Mulai dari bagaimana Ariel bisa tiba-tiba mendapatkan nilai buruk dan dipaksakan untuk bimbingan belajar dengan murid kesayangan Bu Siska dan sampai akhirnya Ariel bertemu dengan Alfa. Cowok super aneh yang memilki sejuta pesona dimana-mana terutama dengan perempuan yang pernah ia pacari. Tapi Ariel tidak peduli dengan semua itu, Ariel hanya ingin melupakan Alfa untuk kebahagiaan yang akan Alisha miliki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never And Ever
Teen Fiction[SELESAI] • [BEBAS MEMBACA!] "Terbilang cerita tapi takut ada luka, Terlihat bahagia ternyata kita sementara." Ariel Greysella memiliki peraturan dalam hidupnya sendiri. Ia tahu mana yang baik dan tidak untuknya. Namun ketika bertemu dengan seorang...