Prolog

23.3K 762 24
                                    

Annyeong ...
Meskipun kamu baca setelah cerita ini selesai bukan berarti boleh jadi sliders, tetap tinggalkan jejak karna itu artinya banyak💖

****

Perempuan yang sedang mengoleskan selai kacang pada selembar roti di tangannya itu hanya bisa membatin saat melihat seorang lelaki yang baru saja turun dari tangga.

Penampilannya masih sama dengan terakhir kali syifa melihatnya kemarin malam, saat dengan malas dan rasa kantuk yang luar biasa ia membukakan pintu. Yang membedakan hanya satu, rambut milik lelaki yang bertambah tingkat berantakannya.

"Pagi amat, lo "
Lelaki itu menarik kursi untuk ia duduki, membuat keduanya kini saling berhadapan, meskipun posisi syifa berdiri.

"Pagi kamu bilang? Please, ini jam tujuh"

"O "
Lelaki itu tampak menguap, kemudian menjatuhkan kepalanya di atas meja, kembali memejamkan mata.

"Kamu nggak sekolah ? "
Syifa sedikit menyesali perkataannya kali ini, perkataan yang mungkin saja bisa membuat lelaki itu besar kepala karna berpikir jika selama ini ia perduli terhadapnya. Padahal kenyataannya tidak sama sekali, Syifa tidak akan pernah mau repot-repot perduli dengan lelaki itu.

"Males "
Jawaban singkat itu membuat syifa hanya bisa menghela napas.

Syifa benar-benar selalu dibuat tidak habis pikir dengan kelakuan lelaki yang ada di hadapannya ini. Lelaki yang tidak kenal aturan, lelaki yang selalu seenak jidatnya dalam mengambil keputusan, lelaki yang hari-harinya selalu membuat Syifa merasa disialkan.

Lelaki yang membuat Syifa harus mengubur dalam-dalam impiannya tentang masa depan yang cerah.

Memangnya bagaimana bisa ia mendapatkan masa depan yang cerah jika ia bahkan harus menikah dengan lelaki berwajah dan berotak suram seperti Rizky?

Syifa melipat roti yang telah ia olesi dengan selai, menaruhnya dalam tempat bekal dan kemudian hendak berlalu.

"Lo mau dapat pahala di pagi hari nggak ? "
Meskipun masih dalam keadaan memejamkan mata, namun cowok itu tau jika Syifa saat ini masih memperhatikannya, ingin mendengarkan perkataannya.

"Bikinin gue sarapan "

"Nggak makasih, mending aku sholat Duha aja pas jam istirahat "

******

 𝑀𝒶𝓇𝓇𝓎𝒾𝓃𝑔 𝒲𝒾𝓉𝒽 𝒯𝒽𝑒 𝐵𝒶𝒹 𝐵𝑜𝓎 (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang