MWTBB 07

7K 557 54
                                    

Happy Eid Adha for you all:)
Happy reading, hope you'll enjoy it

***

SYIFA sedang duduk di sofa ruang tengah, memakai kaus kakinya. Karna sudah kesiangan, ia berniat untuk langsung pergi ke sekolah tanpa pulang terlebih dahulu untuk mengganti buku pelajaran. Syukurnya, hari ini bebas akan pr sehingga Syifa tidak perlu parnoid karna tidak membawa bukunya, terlebih jika soal materi Syifa sudah paham dan ingat di luar kepala.

"Non syifa, sarapannya sudah siap, Non"

"Terima kasih Bi, tapi saya buru-buru, saya sarapan di sekolah saja" ucap Syifa sambil tersenyum, ia sudah memutuskan untuk tidak usah sarapan karna takut kesiangan.

"Tapi non, non sudah tunggu oleh den Rizky"

"A-apa bi?" Tanya Syifa memastikan.

Rizky menunggunya untuk sarapan? Yang benar saja? Sejak mereka menikah pun bisa dihitung dengan jari berapa kali mereka sarapan bersama, paling jika mereka sedang menginap di rumah orangtuanya, dan jika di hari biasa, Syifa akan sarapan sendiri dan berangkat sekolah sebelum cowok pemalas itu bangun.

"Iya non, Den Rizky sudah ada di ruang makan"

"Tapi Bi, nanti saya telat"

Syifa belum pernah datang terlambat sebelumnya, dan ia juga tidak ingin datang terlambat sepanjang hidupnya. Ia selalu ingin jadi yang selalu tepat waktu, disiplin, dan penuh akan tanggung jawab.

"Den Rizky tidak pernah menunggu siapapun di ruang makan loh Non. Bahkan den Rizky tidak pernah turun untuk sarapan atau makan malam bersama Tuan Nyonya "

"Memangnya kenapa Bi?"

"Hubungan Den Rizky dengan orangtuanya kurang baik non, Tuan selalu sibuk dengan pekerjaan sementara nyonya bukan ibu kandung den Rizky Non, tapi ibu sambung. Ibunya aden sudah lama meninggal"

Syifa sempat terpaku untuk beberapa detik.

Pantas saja. Saat cowok itu masuk rumah sakit, mamanya tidak menunjukan batang hidungnya sama sekali, dan setelah beberapa hari mereka tinggal di sini pun wanita itu tetap tidak pernah terlihat .

Jadi, hubungan antara keduanya hanya sebatas anak dan ibu tiri?

Jika wanita itu adalah ibu tirinya dan ayah cowok itu sudah meninggal berarti cowok itu...

Yatim piatu

"Sebelum menikah dengan non Syifa, den Rizky jarang pulang ke rumah. Kalaupun pulang pasti hanya bertengkar dengan tuan"

"Bertengkar? Kenapa bi?"

"Saya kurang tau Non, kalau yang sering saya dengar tuan sering marah karna pergaulan den Rizky, dan aden terlihat, mungkin masih belum bisa menerima nyonya sebagai ibunya "

Syifa tidak bisa membayangkan, jika dirinyalah yang ada di posisi Rizky. Ibunya meninggal, ayahnya menikah lagi dengan perempuan yang tidak ia sukai, hubungan ayah dan anak merenggang, hingga kini cowok itu sendir, ia ditinggal pergi oleh orang-orang terdekatnya, tidak memiliki siapa-siapa lagi.

Tunggu, apa ini ada hubungannya dengan mimpi cowok itu?

"Bagaimana non, non mau sarapan atau langsung berangkat?"

"Sarapan Bi"

***

Seperti biasanya, di penghujung jam istirahat, rombongan cowok kelas 12 ips 5 berkumpul di meja bagian pojok kantin, mereka sedang makan sambil saling melemparkan guyonan receh. Barulah nanti ketika bel masuk berbunyi mereka akan menuju markas untuk merokok beberapa menit, memuaskan bibir mereka yang terasa pahit karna harus berpisah dari rokok selama 2 jam pelajaran.

 𝑀𝒶𝓇𝓇𝓎𝒾𝓃𝑔 𝒲𝒾𝓉𝒽 𝒯𝒽𝑒 𝐵𝒶𝒹 𝐵𝑜𝓎 (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang