MWTBB 18

7.1K 632 127
                                    


Hi semuanya, selamat membaca.


***

"Kenapa kamu putusin Yasmin?"

Untuk beberapa detik raut Rizky tampak terkejut saat menjumpai Syifa yang berada di luar pintu toilet siswa, sedang menatap ke arahnya dengan serius.

Tindakan Syifa kali ini bisa dibilang nekat. pertama, karena gadis itu menghampirinya di jam pelajaran, dan yang kedua, karena gadis itu menghampirinya di momen yang kurang pas, saat ia dan teman-temannya sedang berganti pakaian olahraga.

Beruntung, Rian dan Jonathan sudah pergi ke lapangan terlebih dahulu, hanya ada dua orang cowok yang sempat melihat mereka, yang tentunya sudah ia hadiahi dengan tatapan tajam supaya mereka bungkam.

Rizky diam, tidak menghiraukan pertanyaan Syifa. Hanya menatap malas ke arah Syifa, ia sudah mencoba meninggalkan Syifa namun gadis itu malah merentangkan kedua tangannya, tidak memberi jalan.

"Gue mau ke lapangan, minggir, gue udah telat"

Syifa menggigit bibir, sikap dan cara bicaranya sangat berbeda dengan apa cowok itu tunjukan tadi pagi. Kerap kali Syifa bahkan sempat berfikir jika Rizky
"nggak sebelum kamu jawab" ucap Syifa, mencoba untuk angkuh seperti yang dilakukan  Rizky. Syifa tidak boleh lemah untuk saat ini, terlebih kini masalahnya tak hanya soal mereka berdua, tetapi juga sahabatnya.

Rizky lalu mendengus pelan,
"Lo suka gue sama Yasmin?"

Kini giliran Syifa yang tak bergeming. Kedua kakinya mendadak gemetar karna pertanyaan dan juga tatapan tajam Rizky.

Jika ditanya suka atau tidak, sudah pasti jawabannya tidak. Syifa tidak suka setiap kali melihat Rizky bersama Yasmin, sesak saat melihat cowok itu tertawa dan memperlakukan Yasmin dengan lebih istimewa.

Tapi entah mengapa, rasanya masih terlalu sulit, untuk mengakuinya dengan kata-kata.

"Jawab gue" desak Rizky.

Bukannya menjawab, Syifa malah mengalihkan pembicaraan.

"Kalaupun kamu mau putus sama Yasmin, apa nggak bisa baik-baik dan kasih alasan yang nggak nyakitin?"
Masih tergambar dengan jelas dalam benak Syifa bagaimana wajah Yasmin saat gadis itu tiba-tiba masuk ke dalam kelas. Wajah putihnya memerah,dengan genangan air di kedua pipi. Yasmin langsung menenggelamkan kepalanya di bawah tasnya, enggan menjawab pertanyaan-pertanyaan dan juga Sasha. Hanya satu pertanyaan yang dijawab oleh Yasmin, yaitu saat ditanya apa yang terjadi dan gadis itu menjawab jika ia baru saja putus.

Yasmin terlihat sangat terluka, begitu juga ia dan Sasha, mereka seolah ikut terluka saat melihat Yasmin yang biasanya selalu ceria itu bersedih.

"Dua tahun sekolah di sini, lo nggak tau gimana cara gue mutusin cewek? "

Dari banyak gadis yang pernah dipacari olehnya, Rizky yakin jika Yasmin adalah satu-satunya gadis yang ia putuskan dengan cara paling baik, dengan menggunakan kata-kata yang sebelumnya telah ia pikirkan matang-matang. Sementara yang lainnya cukup dengan kata 'putus' atau hanya meninggalkannya begitu saja yang di kemudian harinya posisinya langsung tergantikan oleh cewek yang baru.

"Nggak, karna itu bukan urusan aku"

"Persis, ini juga bukan urusan lo!" ucap cowok itu, terdengar seperti bentakan karna nada bicaranya tinggi.

Suasana menjadi hening untuk beberapa saat, keduanya masih saling beradu tatap, yang berbeda hanya tatapan Syifa yang kini mulai terhalang kilatan bening. Syifa adalah seorang yang paling tidak bisa dibentak, sekali diajak bicara dengan nada tinggi, ia akan terkejut, dadanya menyesak.

 𝑀𝒶𝓇𝓇𝓎𝒾𝓃𝑔 𝒲𝒾𝓉𝒽 𝒯𝒽𝑒 𝐵𝒶𝒹 𝐵𝑜𝓎 (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang