MTWBB 04

7.7K 563 46
                                    


***

Syifa sedang sibuk membangun benteng pertahanannya. Ia sedang menumpuk semua bantal yang ada di kamarnya juga bantal-bantal yang ia ambil dari kamar tamu, Syifa menyusunnya lurus dan meninggi di bagian tengah-tengah ranjangnya, menjadikannya layaknya sebuah tembok pembatas.

" Ngapain lo"

Rizky yang baru saja masuk ke dalam kamar itu merasa heran ketika menjumpai Syifa yang sedang menumpuki bantal-bantal. Ia penasaran dengan hal konyol apa yang kali ini akan cewek itu lakukan saat mereka terpaksa harus tidur bersama dalam satu kamar, seperti sekarang ini.

"Bikin batas suci" jawab Syifa cuek, tanpa sedikitpun menatap ke arah Rizky.

"Nggak sekalian tembok cina lo pindah ke sini?" sindir Rizky sarkastik, kelakuan Syifa kali ini benar-benar membuatnya geleng-geleng kepala.

Syifa hanya bergumam tak jelas,kembali melanjutkan pembangunanya.

"Kamu mau ngapain!"

Syifa berteriak histeris saat melihat Rizky yang melepaskan kaosnya, melemparkannya dengan sembarang ke lantai, membuat tubuh atletis cowo itu terlihat dengan jelas.

" Jangan macam-macam! Aku punya banyak senjata!"
Syifa mengangkat satu bantal gulingnya, memegang benda itu layaknya sebuah tongkat baseball.

"Terserah lo. Gue emang nggak biasa pakai baju kalo tidur"

Syifa sama sekali tidak tahu soal kebiasaan mengerikan Rizky yang satu itu, karna memang selama ini mereka selalu tidur di kamar yang terpisah. Mereka hanya akan tidur bersama saat keadaan benar-benar memaksa.

"Tapi kamu tetep pakai celana kan?" selidik Syifa dengan nada was-was. Ia takut jika Rizky mempunyai kebiasaan tidur tanpa memakai celana juga, karna itu pasti akan sangat menjijikan.

"Pingin banget emang liat gue nggak pakai celana?" Rizky tersenyum licik, seraya melepas ikat pinggangnya, berniat menggoda Syifa.

Dan benar saja, wajah Syifa langsung merah padam karenanya.

"Apaan sih? Najis tau nggak!"

Syifa buru-bueu mengambil posisi tidur, menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal, hingga ujung kaki sampai ujung rambutnya pun tidak terlihat sama sekali.

Rizky sempat tersenyum lebar untuk beberapa detik, sebelum akhirnya menjatuhkan tubuhnya di sofa,puas sekali rasanya setiap kali berhasil menjahili Syifa.

***

Pagi itu jam pertama di kelas Syifa adalah jam olahraga.

Syifa dan teman-temannya langsung menuju lapangan olahraga setelah bel masuk dibunyikan.

Kebetulan materi mereka pada minggu ini adalah bola basket, salah satu olahraga favorit Yasmin.

Teriknya matahari dan juga terbatasnya bola yang disediakan oleh sekolah membuat mereka harus bergantian dalam bermain. Setengah dari mereka bermain, sementara lainnya duduk di tepi lapangan.

Karna tidak memiliki kemahiran dalam bidang olahraga ,tentu Syifa dan Shasa merupakan bagian dari mereka yang hanya duduk menyaksikan. Sementara Yasmin yang memang sangat menyukai olahraga bola basket tampak lincah berlarian ke sana-kemari, men-drible bola dan kemudian memasukannya ke dalam ring.

"Syifa, Shasa ,ayo main" Yasmin mengampiri sahabat-sahabatnya yang duduk di tepi lapangan, cewek itu masih bisa tersenyum lebar padahal wajah dan seragam olahraga mulai basah akan keringat.

"Mager, nanti kuku gue rusak, mau tanggung jawab lo?"

Shasa memerkan kuku-kuku tangannya yang sudah di cat dengan warna nude,tampak rapih dan mengkilap khas orang yang baru saja melakukan manicure .

 𝑀𝒶𝓇𝓇𝓎𝒾𝓃𝑔 𝒲𝒾𝓉𝒽 𝒯𝒽𝑒 𝐵𝒶𝒹 𝐵𝑜𝓎 (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang