MWTBB 20

7.4K 590 188
                                    


***

"Tinggal jawab aja sih Syif, aku udah udah tau, kamu busuk ya ternyata?"

Syifa tidak tahu harus berkata apa. Lidahnya kelu, dadanya mulai terasa sesak karena jantungnya terus berdegup di luar kendali.

Bagaimana mungkin Yasmin bisa tau?

Jika benar Yasmin sudah mengetahui semuanya, gadis itu pasti saat ini sudah sangat kecewa terhadapnya.

"Jawab!"

Syifa hanya bisa menggigit bibirnya, merasakan sekujur tubuhnya yang mulai berkeringat dingin, kedua kelopak matanya mulai terasa memberat setelah mendengar bentakan Yasmin, sorot tajam dari sahabatnya itu membuatnya merasa semakin takut.

"Ya Allah Syif, santai aja kali…, kok tegang gitu, mukaku serem banget memang?" tanya Yasmin, diselingi kekehan pelannya. Hal yang membuat Syifa juga Sasha tampak bingung.

"Lo nge-prank Yas? Parah si Lo Yas, kalau asmanya Syifa kambuh gimana coba? Tuh pucatkan? Bego lo ah" kesal Sasha, gadis itu masih tampak tak percaya jika Yasmin hanya berpura-pura.

"Hehe, sorry ya Syif. Habisnya tadi aku denger kamu pelit banget sampai nggak mau kasih lihat chatan kamu sama kak Rian, yaudah deh aku kerjain aja, kebetulan aku denger apa yang kalian lagi obrolin"

Syifa mengangguk lemah, mengambil botol minum yang ada di dalam laci, minum untuk menetralisir sesak. Ia merasa lega karena ternyata Yasmin tidak benar-benar sudah mengetahui semuanya.

"Jangankan Syifa, jantung gue aja kayak mau copot, dasar cewek cendol"

Yasmin kembali nyengir lebar, seraya duduk di bangkunya.

"Hehe, Sorry-sorry. Berarti aku udah ada modal  dong buat ikut casting? lagian nggak mungkin banget lah Sha Syifa sama kak Rizky, kak Rizky kan bukan tipenya Syifa banget,  ya kan syif? "

Syifa mengangguk dengan kikuk, mencoba untuk mengulum senyum.

Seandainya Yasmin tahu, jika ia sudah terlalu jatuh pada cowok yang pernah ia sebut  bukan tipenya itu.

"Tapi kan cinta itu nggak bisa pake teori Syif, yang menurut mata lo baik belum tentu pas di hati lo, gitu juga sebaliknya"

"Ya tapi nggak mungkin juga kali Syifa pacaran sama mantannya sahabat sendiri. Namanya pagar makan tanaman"

"Kalau sampai iya?" tanya Sasha.

"Aku nggak akan maafin, nggak akan mau sahabatan  lagi, buat apa sahabatan kali cuma buat busuk-busukan di dalam? Kayak duri dalam daging. Ah udah Jangan bahas yang aneh-aneh, nggak mungkin juga. Mendingan bahas nanti kita mau makan apa di kantin"

"Udah nggak galau lagi lo?"

"Proses penyembuhan, makannya bantuin"

Di saat dua sahabatnya sedang terkekeh geli, lain halnya dengan Syifa. Ia hanya terdiam, dengan kata-kata Yasmin yang memenuhi seisi pikirannya.

Bagaimana jika nanti Yasmin tahu segalanya?

Ia tidak mau kehilangan sahabatnya yang satu itu.

***

Syifa berulang kali menoleh kanan-kiri, berharap menemukan cowok yang sudah sejak setengah jam lalu ia tunggui di tempat ini.

Beberapa menit sebelum bel pulang sekolah Rizky menyuruhnya untuk menunggunya di gerbang belakang sekolah. Namun hingga detik ini, belum ada tanda-tanda jika cowok itu akan datang.

Padahal, Syifa sudah lelah menunggu, kakinya mulai kesemutan karena terus berdiri, selain itu cuaca panas membuat tenggorokannya terasa kering, juga wajahnya yang mulai berkeringat.

 𝑀𝒶𝓇𝓇𝓎𝒾𝓃𝑔 𝒲𝒾𝓉𝒽 𝒯𝒽𝑒 𝐵𝒶𝒹 𝐵𝑜𝓎 (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang