Jantung Kinanti berdegup kencang, dia hanya bisa mendengar suara lelaki yang menjadi cinta pertamanya itu mengucap kalimat ijab untuk lelaki yang akan menjadi imamnya nanti di depan penghulu dan saksi nikah yang lain.“Aku nikahkan dan kawinkan engkau dengan anakku Kinanti Anindiya binti Ibrahim Kusumaatmadja dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan emas logam mulia seberat 20 gram dibayar tunai.”
“Saya terima nikah dan kawinnya Kinanti Anindya Binti Ibrahim Kusumaatmadja dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.”
“Bagaimana para saksi, sah?”
“Sah, Alhamdulillah.”
“Barakallah...”
Suara tahmid bergema di tengah rimbunnya pohon pinus. Suasana semakin syahdu karena diiringi oleh cicitan burung-burung liar. Mengantar langkah kaki Kinanti yang dipapah oleh dua sepupunya menuju lokasi akad nikah.
Dengan menggunakan dress panjang dengan bahan brokat putih dipadukan hijab satin warna senada, Kinanti melangkahkan kakinya untuk menghampiri suaminya yang sudah menunggu di samping kursi akad nikah. Senyum bahagia tersungging di bibir Kinanti yang dipoles lipstick warna mauve. Begitu pun suaminya.
Selesai foto keluarga untuk kepentingan dokumentasi, mempelai wanita dan pria dipapah menuju ke pelaminan. Senja hari itu membuat dekorasi yang dibuat oleh team Sugar dan team vendor dekorasi menjadi tampak lebih indah dan suasana romantis langsung menyergap para tamu yang hadir. Dekorasi yang sangat sederhana, karena hanya ada beberapa kayu sebagai tempat menyematkan beberapa bunga hidup di sisi kanan dan kiri kursi pelaminan, tidak perlu ada latar apapun karena batang pohon pinus yang menjulang tinggi sudah sangat cantik. Hanya ditambah beberapa lampu di pelaminan dan di sudut lainnya untuk menerangi cahaya malam nanti.
Beberapa meja dan kursi yang terbuat dari kayu jati sudah terisi oleh beberapa tamu dan keluarga yang hadir, stand makanan pun mulai terisi oleh antrian tamu, anak-anak berlarian kesana kemari, semua tampak bahagia. Begitupun mereka yang berada di atas pelaminan. Ayah dan ibu, juga mama dan papa mertuanya jelas sangat bahagia, tak terhitung sudah berapa kali orang yang mengucapkan selamat atas pernikahan anak-anak mereka.
Setelah magrib, acara resepsi kembali dimulai. Dengan konsep casual, Kinanti yang menggunakan gaun berwarna rosegold berbahan brukat dengan tambahan aksen cape yang menutupi bagian dadanya juga hijabnya yang menjuntai menutupi dada membuat sang pengantin tampak cantik berkali-kali lipat dari biasanya. Sang suami pun cukup menggunakan kemeja lengan panjang berwarna broken white dan dilapisi jas berwarna khaki juga celana bahan warna senada sudah membuatnya sangat serasi dengan Kinanti.
Dan spesial untuk acara malam, para tamu undangan pun memakai dresscode berwarna putih. Begitu juga dengan team Sugar yang susah payah membantu Kinanti menyiapkan pernikahan impiannya, mereka memakai seragam khusus yaitu untuk wanita memakai dress warna putih bahan brukat dan untuk laki-laki memakai kemeja warna putih dan celana mocca.Di atas pelaminan, Kinanti dan suami sesekali berbisik dan tertawa melihat beberapa keluarganya yang sedang berada di atas stage. Ada para sepupunya Wira yang sudah bersiap untuk menyumbang suara diiringi oleh suara gitar akustik dari Fahri. Mereka menyanyikan lagu Christina Perri berjudul A Thousand Year, wedding song favorit di setiap kondangan.
Setelah mereka turun, lampu stage dimatikan, membuat Kinanti dan beberapa tamu undangan yang hadir bertanya-tanya. Lalu... terdengar suara merdu dari Band Favorit Kinanti.
Menantimu hingga saat
Cintaku temukan dirimu
Usai sudah sampai disini
Berdiri melabuhkan asmaraSuara Mario dan Hedy Yunus mengalun merdu menyanyikan lagu dengan judul Menikahimu. Surprise untuk Kinanti dari Wira dan teman-teman Sugar-nya.
Menikah denganku
Menempatkan cinta
Melintasi perjalanan usia
Menikah denganmu
Menetapkan jiwa
Bertahtakan kesediaan cinta
Selamanya....Kinanti menatap suaminya yang juga sedang menatap lembut ke arahnya. Dia lalu menggenggam jemari Kinanti dan mencium punggung tangannya.
“Terima kasih udah mau menunggu dengan sabar.” Bisik Kinanti lembut di telinga suaminya.
“Karena kamu memang pantas untuk ditunggu.” Jawab suaminya.
Iya, akhirnya Wira menjadi suami Kinanti. Dia sangat bahagia akhirnya penantiannya selama dua puluh tahun ini berujung di pelaminan. Menjadi teman sehidup semati, dan bahagia dunia akhirat bersamanya.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU DESERVE BETTER (✔️)
RomanceApa jadinya kalau klien kita adalah seseorang di masa lalu yang bikin kita 'gagal move-on'? Coba tanya Kinanti. Gimana rasanya mengurus segala persiapan pernikahan sang 'mantan tunangan'? Dia tiba-tiba datang, membuka pintu hati Kinanti yang masih b...