Obliged - 07 -

3.4K 446 63
                                    

•´•´•´•´•

Rasa sakit hati dan kehilangan adalah hal yang paling menyakitkan diantara kita.

Segala pengorbananku yang dengan mudahnya kau buang.

Seperti kekasih yang tak dianggap.

Aku menyerahkan seluruh hidupku bahkan tubuhku untukmu.

Tapi..

Apa yang kudapatkan?

Tolong jangan salahkan aku jika aku pergi darimu.

Dan..

Memilih kembali bersamanya.

•´•´•´•´•



"Kang Seulgi?"

Tubuhku membeku.

Suara yang kudengar membuatku berulang kali berpikir apa ada yang salah dengan pendengaranku?

Aku tak berani menoleh.

Tubuhku masih kaku dan belum siap bertemu dengannya.

Tolong katakan jika ini mimpi?

"Seulgi-ah.."

Lagi..

Panggilan itu membuatku menutup erat mataku lalu membukanya. Dan sialnya ini nyata.

Aku melirik kearah Daniel yang ternyata sedang melihat kearah orang yang memanggil dibelakangku.

"Anda mengenal nona Seulgi?" tanya Daniel mencoba menyapa orang itu.

"Kang Seulgi? dia benar Kang Seulgi,kan?" tanya pria itu, kulihat Daniel mengangguk. Membuatku berbalik menghadap pria itu.

Dan..

Pandangan kami bertemu.

Mata pria itu berkaca-kaca saat ia menatapku.

Seakan ia akan menangis saat ini juga.
Tapi ia menahannya.

"Seulgi-ah.." panggilnya lirih berjalan mendekatiku.

Aku mundur selangkah, membuat Daniel dengan cepat berdiri didepanku. Menghadangnya yang hendak berjalan mendekatiku.

"Sepertinya nona Seulgi tidak mengenal anda" ucap Daniel. Membuat pria itu melirik kearahku dari balik tubuh Daniel.

"Seulgi-ah ..Kau tidak ingat padaku?"ucapnya lirih masih mencoba untuk menggapaiku sedangkan Daniel berusaha mencegah pria itu.

"Daniel.." panggilku,membuatnya dengan cepat menoleh padaku.
Ia terkejut saat dengan tiba-tiba aku maju dan berjalan mendekat dihadapan pria itu.

Aku menatapnya datar.
Entah kenapa reaksiku seperti ini.
Bukan seperti orang yang rindu karena telah pergi cukup lama.

Tapi reaksi pria itu berbeda. Dia meneteskan airmatanya. Membuatku hanya tersenyum samar.

"Apa kabar Kim Taehyung?"ucapku membuka suara setelah akhirnya tadi diam membisu.

"aku merindukanmu.." lirihnya tanpa menjawab ucapanku barusan.

"aku mencarimu.. selalu mencarimu.."ucapnya membuatku membuang pandanganku kearah lain.
Walau begitu aku juga tak bisa menahannya saat melihatnya menangis.

OBLIGED ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang