Obliged - 19 -

2.9K 347 27
                                    


•´•´•´•´•

-Taehyung-

Musim dingin beberapa tahun lalu mengingatkanku tentang indahnya masa itu. Masa dimana untuk pertama kalinya Seulgi dengan berani menyatakan cintanya langsung padaku. Gadis itu sungguh diluar dugaan.

Seulgi setiap hari menyapaku, saat aku datang pagi untuk sekolah maupun di jam istirahat. Ah, yang jelas dimana disitu ada aku disitulah Seulgi menyapaku. Namun semakin lama aku semakin muak, dia tak berhenti mengikutiku hingga aku risih karena mendapatkan ejekan dari teman-temanku dan mereka selalu menjadikannya sebagai bahan candaan.

"Bisakah, kau berhenti menggangguku!.. apa kau tidak ada kerjaan lain, selain menguntitku?!".

"Berhenti mengikutiku mulai sekarang!"

Aku sempat marah padanya karena terus menguntitku. Dan hal itu membuatnya menjauhiku. Dia takut aku terganggu. Joohyun Noona memarahiku karena katanya aku terlalu jahat padanya.

"Kau ini benar-benar jahat sekali! dia jadi jatuh sakit karena memikirkanmu" ucap Joohyun agak berlebihan.

Aku mendengus sebal dan mencoba untuk tidak mempedulikannya.

'kenapa semua jadi gara-gara aku?' batinku heran.

"Pokoknya aku tidak mau tahu, kau harus minta maaf padanya!"

"Mengerti!"

Dengan terpaksa aku mengangguk agar sepupuku yang paling cerewet itu segera pergi. Gadis itu sungguh membuatku pusing.

Lalu dihari berikutnya, aku melihatnya sedang duduk sendirian dipinggir lapangan dengan pandangan yang kosong.
Sekali lagi, aku bertanya pada diriku. Haruskah aku melakukan hal yang Joohyun bilang?

Dengan langkah pelan aku mendekatinya dan duduk disampingnya.
Gadis itu sontak terkejut dan sedikit menggeser tubuhnya sambil berpura-pura memainkan ponselnya.
Aku tahu dia sedang menghindariku sekarang.

Kulirik wajahnya dari samping, tak ada hentinya dia menunduk lalu memasang earphone pada kedua telinganya.

Dia mengacuhkankanku.

Berbeda dari kebiasaannya yang berbanding terbalik seperti sekarang. Dia terkesan tak peduli lagi padaku.

Kesal, itulah yang kurasakan.

Seperti inikah perasaannya saat aku tak mempedulikannya?

Aku tertawa pelan sambil terus menatapnya.

Set

Dengan sengaja aku menarik kabel earphone di telinga kanannya, hingga membuatnya terlepas. Gadis itu terkejut dan menatapku dengan wajah kesalnya.
Kulihat dia mendengus sebal kearahku.

"Kau mau apa?!" tanyanya dengan ketus.

"Bukankah kau menyuruhku untuk menjauhimu?!" katanya lagi dengan wajah yang sudah semerah tomat, antara malu bercampur marah.
Aku tahu walau gadis itu marah padaku, tapi dia sangat malu saat berdua denganku seperti ini.

OBLIGED ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang