•'•'•'•'•
Life like in the game world, who is able to survive is the winner. However, if you have a sincere heart. You are the real a winner.
•'•'•'•'•
Daniel mengikuti Seulgi tanpa sepengetahuan wanita itu. Mulai dari pagi tadi Seulgi dirumah sakit sampai sekarang mencari taxi didaerah Fenway, entah kemana tujuan wanita itu. Yang jelas Daniel tak boleh kehilangan jejak Seulgi. Karena hari ini akan ada sesuatu yang mungkin akan mengejutkan wanita itu. Wanita yang selalu dia anggap seperti kakaknya sendiri, Noona-nya.
Kini Daniel tahu kemana tujuan Seulgi. Copley place mall, salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Boston. Rupanya, Copley Place tengah ramai pengunjung. Udara dingin malam menusuk ke dalam tubuh Daniel. Haruskah dia masuk saja? Berdiri di luar seperti ini membuatnya hampir beku karena kedinginan, walau sebenarnya dia sudah terbiasa dengan cuaca dingin di Korea. Dia hampir lupa mengabari Jimin. Pria itu mungkin saja masih berada di dalam penerbangan yang kurang lebih satu jam perjalanan.
Daniel tanpa ragu masuk kedalam, dia sudah lengkap dengan bucket hat dan scarf berwarna abu-abu yang menutupi sebagian wajahnya, bukannya dia bermaksud menjadi penguntit. Namun, dia tahu jika Seulgi tidak akan merasa nyaman kalau Daniel sengaja ikut dengan wanita itu. Lagipula, dengan cara ini dia bisa mengawasi dan menjaga Noona-nya.
Sementara Seulgi sibuk bercengkrama dengan kedua temannya, pria itu juga melihat-lihat beberapa karya foto yang di hasilkan Wendy. Walau dirinya kadang bingung dengan makna yang tak terlalu dia pahami.
Daniel terlalu fokus sampai tak menyadari jika kehadiran seseorang yang mungkin akan merusak rencana Jimin. Sampai salah satu teman Seulgi berteriak.
"Taehyung Oppa!"
Dan benar saja, matanya langsung menangkap sosok yang tak pernah dia duga akan hadir juga di tempat ini. Apa ini sebuah kebetulan? Kenapa pria itu juga ada disini? Apa dia juga tahu jika Seulgi berada di Boston? batin Daniel.
Daniel ingin membawa Seulgi menjauh, namun wanita itu telah lebih dulu meninggalkan tempat. Dan Daniel tahu jika pria bernama Taehyung tak akan diam saja. Pria itu juga menyadari kehadiran Seulgi, bahkan mata pria itu terlihat berkaca-kaca saat langkah cepatnya mulai menyusul wanita itu.
Daniel, berusaha menyusul Seulgi. Katakanlah dia terlalu jahat karena ingin membawa Seulgi pergi dari Taehyung, dia tak mau Taehyung lebih dulu membawa Seulgi pergi. Tidak boleh, tidak bisa dibiarkan.Dengan nafas yang terburu-buru, dan tangan yang memegang ponsel. Sibuk menelepon seseorang. Daniel rasanya ingin berteriak karena Jimin tak menjawab panggilannya.
"Ayolah, Park Jimin. Kau bilang ingin menjemput wanitamu!" seru Daniel masih setia menempalkan ponsel ditelinganya.
Jimin akan menyesal jika dia tak segera mengangkat panggilanya, batin Daniel.
..
Park Jimin, langsung bergegas keluar dari bandara Boston Logan begitu dirinya tiba tadi. Bagaikan dikejar harimau pria itu berlari seperti orang kesetanan. Dia mendapat kabar dari Daniel tentang keberadaan Seulgi sekarang. Tanpa pikir panjang dia menuju kesana menggunakan taxi yang sialnya harus di tempuh dalam waktu kurang lebih 15 menit. Walau termasuk sebentar, tapi terlalu lama bagi Park Jimin.
Mendapat kabar jika Seulgi berada disana saja dia sudah senang bukan main. Asal kalian tahu, Park Jimin melupakan barang bawaannya yang tersusun rapi dalam koper. Namun dia tak sebodoh itu, jika keperluannya sudah dia sendirikan di dalam ransel yang saat ini dia kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBLIGED ☑
Random[Complete] [Rate : M] -VSEULMIN- [DO NOT REMAKE !] ______________ Kau tahu? Hubungan ini tak jauh beda dengan pelayan dan majikan. Bebaskan aku.. Aku tulus mencintaimu , tapi.. Aku tak ingin selamanya terikat.. -Kang Seulgi ______________ Kumohon ja...