Obliged - 18 -

3.1K 388 43
                                    

•´•´•´•´•

Tubuhnya mematung bersamaan dengan kedua pasang mata yang saling bertemu. Wanita itu sedikit berjalan mundur saat melihat orang asing yang hadir diantara kehidupan mereka.

"Oh, siapa kau?"

Seulgi mengalihkan pandangannya pada gadis yang berada di dekat Jimin.
Seharusnya dia yang bertanya. Siapa gadis itu? Dan apa maksudnya memeluk Jimin tadi?

"a-aku.."

"Darimana saja kau?!" belum sempat dia berkata, mulutnya terbungkam begitu saja saat suara lantang Jimin terdengar. Pria itu menatapnya tajam dan berjalan mendekatinya.

"Jimin, kau mau kemana?" gadis itu, Shin Ah menahan lengan Jimin saat pria itu ingin menghampiri Seulgi.

Pets

Jangan salahkan Jimin jika dia menepisnya, Jimin tak suka ada orang yang menghalangi langkahnya.
Gadis yang tak di undang itu hanya bisa diam sambil melihat apa yang terjadi.

"Kutanya dari mana kau?!" Pria itu telah sampai dihadapan Seulgi dengan tatapan yang sulit di artikan.

Seulgi menunduk, takut jika Jimin akan marah padanya.
Jujur saja selama 2 tahun tinggal bersama, ia tak pernah menjumpai sikap Jimin yang seperti belakangan ini.

"ma-maafkan aku-.."




























































Grepp

Jimin memeluknya.

Yang Seulgi kira Jimin akan memarahinya, ternyata salah.
Jimin menarik tubuh Seulgi hingga pria itu bisa mendekap tubuh Seulgi. Mata Seulgi memanas, tidak tahu kenapa dia sedikit terharu bercampur sedih.
Ia tak menyangka Jimin malah memeluknya seperti ini.

"Kau membuatku takut.." bisik Jimin sambil mengeratkan pelukannya. Membuat Seulgi balas memeluk Jimin, mengeratkan kedua lengannya pada pinggang kokoh milik pria itu.

"Aku kira.. aku sudah kehilanganmu.." bisiknya lagi sambil menenggelamkan wajahnya pada sela bahu dan leher Seulgi. Pria itu terisak. Seulgi bisa mendengarnya walau sedikit. Dan ia menyadari jika Jimin sedang menangis. Terasa dari tubuh pria itu yang sedikit bergetar dan pelukannya yang semakin erat.

Pria yang katanya tak ingin menangis dihadapan Seulgi, kini malah mengeluarkan sisi lemahnya. Menangis disaat ia takut kehilangan. Kejadian yang sama disaat kedua orang tuanya hampir bercerai, namun saat itu Jimin tak mau menunjukkan sisi lemahnya.
Waktu itu Seulgi tahu Jimin menangis setelah pria itu keluar dari kamarnya dengan mata sembabnya.

"Aku tidak akan kemana-mana.." balas Seulgi sambil mengelus pelan punggung Jimin.

Pria itu menguraikan pelukannya dan mencium kening Seulgi sebentar. "jangan pergi lagi.." ucap Jimin sambil menatap kedua manik Seulgi.

Wanita itu mengangguk bersamaan dengan Jimin yang menuntunnya untuk masuk kedalam kamar.
Sekilas pandangan Seulgi menatap ke arah Shin Ah yang terdiam melihat kedekatan mereka berdua. Gadis itu menatap kearah Jimin yang sedang merangkul Seulgi. Tatapannya menyiratkan kekecewaan yang mendalam.

OBLIGED ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang