Obliged - last

4.3K 334 121
                                    

•´•´•´•´•

Setelah aku jatuh cinta padamu, aku sangat jatuh cinta pada hidupku. Dan hatiku sempurna karena adanya dirimu, juga cintaku sempurna karena aku memilikimu.

•´•´•´•´•

Park Jimin menyalakan layar ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jimin menyalakan layar ponselnya. Setelah cukup lama tidak membuka halaman berita dari berbagai media. Sudah beberapa bulan sejak dirinya di sangka menghilang bak ditelan bumi. Kini lelaki itu mencoba untuk melihat kondisi terkini dari berita itu.

Dengan gerakan jari yang naik turun. Dia ingin melihat kembali beragam komentar pedas yang beberapa bulan lalu sempat mencaci maki dirinya. Bibirnya tersenyum, saat semua komentar pedas itu telah lenyap. Tidak ada lagi yang mencibir. Semuanya menghilang, seperti mereka yang melupakan pria itu. Para penggemar sudah tak lagi mencarinya, tak lagi protes pada agensi yang kerap kali membuat mereka kewalahan. Mendesak agar mereka mencarinya. Dimana mereka harus mencari Park Jimin? Dimana Park Jimin berada? Kapan dia akan kembali?

Penggemar yang merindukannya lambat laun berhenti melakukan itu. Sudah tidak ada lagi pertanyaan semacam itu. Semuanya terganti dengan berita baru. Tidak ada lagi yang membicarakan Park Jimin. Mereka semua lupa.

Mungkin ini lebih baik, jika di bandingkan harus kehilangan belahan jiwanya. Kang Seulgi.

Sebuah panggilan masuk membuatnya bingung. Siapa sangka jika nomor yang tak ia kenali masuk begitu saja. Bukankah dia tak pernah memberitahu nomor barunya pada siapapun? lalu bagaimana bisa?

Pusing dengan pikirannya pria Park itu menjawab panggilan yang sempat dia tunda beberapa detik.

"Yeoboseyo?" jawabnya dengan dahi berkerut. Terdengar suara riuh disana. Seperti suara angin yang meniup sebuah pohon dengan kencang.

"Kalau tidak penting, berarti ku anggap anda salah sambung." ucap Jimin lagi, karena si penelepon sama sekali tak bersuara.

'papa!'

Suara gadis kecil membuat Jimin semakin bingung dan lagi gadis itu memanggilnya dengan papa. Hei, dia bahkan hanya pernah menyentuh Seulgi. Kenapa ada yang seenak jidat memanggilnya papa?

'Maaf, itu tadi anakku.' Suara berat di seberang sana membuat Jimin mengenali siapa si penelepon. Dia hanya menghela nafasnya setelah menebak bahwa suara itu adalah suara Taehyung. Pria yang bisa dikatakan ikut menghilang sama seperti dirinya. Terakhir kali bertemu adalah saat pria itu membawa Seulgi ke auditorium. Setelahnya pria itu tak terlihat lagi, bahkan saat itu ia hanya melihat Seulgi pulang dengan sendirinya. Dia ingin memarahi Taehyung karena telah membiarkan Seulgi pulang sendirian. Tapi wanita itu berkata, bahwa Taehyung tak melepaskan tanggung jawabnya.

"Kau sudah menikah?" tanya Jimin to the point. Jangan salahkan Jimin kenapa dia bertanya seperti itu. Dia bahkan tak tahu apapun.

'Tidak, aku belum menikah. Ada hal yang tak bisa kuceritakan padamu. Tapi, kau bisa menanyakannya pada Seulgi. Dia tahu semuanya.' ujar Taehyung diseberang sana.

OBLIGED ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang