Obliged - 12 -

3K 408 49
                                    


•´•´•´•´•

"Kudengar Park Jimin membuat keributan di depan Cafemu?.. apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Jin yang sengaja datang malam-malam mengunjungi Taehyung.

Pria itu terkejut melihat Cafe Taehyung ikut menjadi trending topic di portal berita.

"Dilihat dari wajahmu sepertinya memang benar.." sahut Jin begitu melihat wajah memar pria itu, tak mau menanggapi hal itu Taehyung hanya diam sambil berbaring di sofa ruang kerjanya, menutup matanya dengan lengannya. Sedangkan Jin, tanpa permisi duduk di kursi kerja milik Taehyung sambil menatap pria bodoh itu.

Pria itu mendengus sebal karena Taehyung hanya pura-pura tidur dan ia tak akan pergi sebelum pria itu mau meladeninya.

"Hyung, pulanglah.. ini sudah malam.. aku lelah.." ucap Taehyung setengah berbisik tanpa merubah posisinya.

"Aku tidak akan pulang sebelum kau menceritakannya"

"kenapa Jimin bisa memukulmu?!".

"Lagipula Cafemu masih ramai, jadi tak ada salahnya aku berkunjung sebentar"

Taehyung mengangkat lengannya dan membuka matanya, menatap ke langit plafon. Kepalanya menggeleng sebelum akhirnya terkekeh pelan.

"Dia membalasku.." ujar Taehyung.

Dahi Jin berkerut tak mengerti dengan ucapan Taehyung.

"ah, tidak.. kami seri.."kata Taehyung lagi, semakin membuat Jin tak paham.

"Apa aku sedang tertular penyakit bodohmu? .. kenapa aku tidak bisa memahami ucapanmu?" tanya Jin sambil memiringkan kepalanya berpikir.

Taehyung tertawa, tentu saja Jin tak mengerti.

"Seulgi.." Taehyung bangun dari posisi tidurnya dan raut wajahnya kembali berubah serius.

"Seulgi menemuiku untuk yang kedua kalinya.."

Jin sudah tak terkejut lagi, karena wajah Seulgi ikut terpampang jelas disana.

"Hyung, mungkinkah dia akan kembali padaku?" tanya pria itu menatap Jin setelah ia menceritakan kejadian tadi siang.

"Kenapa tanya padaku?.." herannya.

"Tapi Tae.. jika dia masih mencintaimu.. mungkin saja.."

Taehyung menghela nafasnya.

"yah, semoga saja masih ada rasa yang tertinggal untukku" lirihnya.

•´•´•´•´•

Mata Seulgi masih menangkap sosok Pria yang belum menyadari kehadirannya. Bahkan bibirnya bergetar, menangis tanpa suara.

"Eoh? kau siapa?" wanita itu menyadari kehadiran Seulgi disana.

Membuat Seulgi lantas terkejut saat wanita itu melihatnya.

"Jim, dia siapa?" tanya wanita itu.

Jimin masih belum sadar sepenuhnya karena kadar alkohol yang masih mempengaruhinya.

Pria itu menatap ke arah Seulgi dengan wajah sayunya. Lalu tersenyum samar.

OBLIGED ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang