Obliged - 34 -

2.7K 317 78
                                    

•´•´•´•´•

Terkadang kau harus mencintai seseorang dari kejauhan dan berdoa untuknya dari hatimu

•´•´•´•´•

Sejak bertemu dengan Mayu beberapa waktu lalu hidup Seulgi bagaikan berada ambang batas. Antara harus berpisah atau bertahan. Disatu sisi ingin bertahan tapi rasanya dia tak mampu lagi untuk memberikan senyum palsu untuk pria itu. Senyum yang akhir-akhir ini dia perlihatkan sebagai bentuk bahwa dirinya adalah seorang gadis yang kuat.

Kakinya telah sampai pada kediaman orang tua Taehyung. Rumah yang berkesan mewah itu menjadi kedua kalinya gadis itu menginjakkan kaki disana. Pertemuan awal yang kurang menyenangkan dan apakah pertemuan  kali ini Seulgi bisa meluluhkan hati dari seorang ibu yang melahirkan Taehyung ke dunia?

Bisakah ia membuat wanita itu yakin bahwa dirinya pantas bersanding dengan pria itu?

Degup jantungnya semakin berdetak kala pembantu rumah tangga Taehyung membukakan pintu untuknya. Wanita yang disebut Bibi Han itu mempersilahkannya masuk dan menyuruhnya untuk duduk di kursi tamu.

"Nyonya Kim akan segera turun sebentar lagi." ujar Bibi Han, lalu meninggalkan Seulgi sendirian dengan secangkir teh yang masih panas.

Gadis itu hanya mengangguk, sembari mengalihkan pandangannya pada sebuah tangga yang dia tunggu-tunggu kehadiran seorang wanita disana.
Nafas gusar kembali mengganggu Seulgi, gadis itu semakin gugup. Dia sudah siap dengan semua resikonya. Dia siap dengan segala caci maki yang akan keluar dari mulut Ibu Taehyung.

Ibu Taehyung, tidak suka dengan seulgi.

Alasannya?

Tebak saja, seorang gadis sederhana yang jatuh cinta dengan lelaki kaya. Sudah pasti Ibu dari sang pria tidak setuju jika anaknya harus bersanding dengan wanita yang tidak memiliki nilai material tinggi sama dengannya.

Suara langkah kaki terdengar, menandakan seseorang telah menuruni anak tangga. Semakin nyaring langkah itu terdengar, semakin kencang pula degupan jantung Seulgi. Gadis itu berusaha bersikap sebaik mungkin, tidak ingin menunjukkan sisi lemah dan gugupnya. Sesekali ia mengatur nafas sebelum akhirnya kedua pandangan itu bertemu.

Seulgi segera berdiri dan membungkuk, "A-apa kabar nyo-nyonya?"  dan sepertinya mengatur nafas tadi tak ada gunanya, dirinya bahkan tidak dapat berucap dengan benar.

Wanita paruh baya itu diam saja sembari mendekati Seulgi. Menatapnya datar, seolah masih belum membuka hati untuknya.

"Kau tahu apa tujuanku memanggilmu kemari?" wanita yang sering di panggil Nyonya Kim itu mulai bersuara dan duduk pada kursi di seberang Seulgi. Membuat gadis itu ikut duduk tanpa disuruh.

Dan Seulgi sudah menduganya, bahwa tak semudah itu meluluhkan hati Ibu Taehyung.
Walau sekeras apapun dia mencoba, walau sering kali Taehyung mencoba mempertahankan hubungan ini dan membuat Ibunya percaya.

Seulgi mengulum bibirnya, jujur saja dia tak tahu atas dasar apa Nyonya Kim menyuruhnya datang. Bahkan tanpa harus memberi tahu Taehyung.

"Maaf.." hanya itu yang keluar dari mulut Seulgi, dia bingung harus berucap apa.

"Apa yang kau lakukan padanya, sehingga ia meminta ijin padaku untuk melamarmu?!"

"Bukankah, aku sudah memperingatkanmu untuk menjauhi anakku!"

"Kau-.."

"Saya mencintainya dan Taehyung mencintaiku.. hanya itu.. hanya itu alasan mengapa kami bisa bertahan sampai sekarang." ujar Seulgi dengan lirih sambil menatap wanita yang sejak tadi memandangnya tak bersahabat.

OBLIGED ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang