"Oh my God! Park Sooyoung!"
Sooyoung hanya memutar matanya ketika melihat Jennie yang berlari padanya sambil berteriak.
"Aku benar-benar merindukanmu."
"Tapi sayangnya aku tidak." Kekeh Sooyoung sambil memeluk Jennie yang sudah duluan memeluknya.
"Aku membawa Channel loh."
"Ah, Jennie! Aku benar-benar merindukanmu!" Jennie langsung tertawa ketika Sooyoung sudah berpura-pura heboh di hadapannya.
"Dasar! Rindumu hanya seharga channel? Oh God."
"Kau bisa memberi ku tiga Channel jika ingin aku menangis terharu karena kepulanganmu dari Paris."
Mereka akhirnya tertawa dan masuk kedalam mobil. "Lain kali aku akan membeli satu koper Channel untuk melihatmu menangis terharu hingga berlutut dihadapanku, Sooyoung."
"Coba saja."
***
Sooyoung memarkirkan mobilnya di parkiran sebuah universitas ternama karena paksaan Jennie.
"Apa yang ingin kau lakukan disini, Jennie?"
Jennie hanya tersenyum penuh arti pada Sooyoung. "Aku ingin menemui seseorang disini."
"Siapa?"
"Aku bertemu dengannya di Paris kemarin."
Sooyoung menaikkan alisnya bingung. "Apa maksudmu?"
"Kau akan tau nanti. Ayo cepat turun."
Jennie mau membuka pintu mobil tapi dihentikan Sooyoung. "Kau gila? Kau model dan aku artis. Jika kita keluar seperti ini akan banyak orang yang tau."
Jennie langsung meringis kecil setelah paham apa maksud Sooyoung. "Aku tak membawa apapun."
"Pakai masker dan topi ini."
"Kau memang yang terbaik Sooyoung."
Sooyoung hanya menggelengkan kepalanya. "Ini Korea bukan Paris."
Mereka berdua turun dari mobil setelah memakai topi dan masker untuk meminimalisir ada orang yang tau siapa mereka.
Setelah sampai disebuah ruangan yang Sooyoung yakin bahwa itu bertuliskan rektor, Jennie menarik Sooyoung untuk masuk ke dalam ruangan itu.
"Oppa."
Sooyoung terdiam sesaat. Ia sepertinya tahu laki-laki dihadapannya. Tapi siapa?
"Jennie. Kau datang." Laki-laki itu tersenyum hangat lalu menyuruh Jennie dan Sooyoung duduk.
"Oppa ini Park Sooyoung. Dan Soo, ini Kim Jongin. Rektor di universitas ini."
Sooyoung membuka masker dan topinya. Dan menyalami Kim Jongin.
"Kim Jongin."
"Park Sooyoung."
"Jennie, aku tidak mengerti dengan semua ini." Seru Sooyoung lebih tepatnya berbisik pada Jennie.
"Aku hanya ingin mengenalkanmu padanya, Soo."
Sooyoung segera berdiri ketika melihat ada yang janggal dengan pertemuan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
Fanfiction"Kau itu hanya anak kecil. Tau apa tentang cinta?" - Park Sooyoung. "Jika kau sudah jatuh pada pesonaku. Kau tak bisa mengelak lagi, Nuna." - Jeon Jungkook. "Jangan ragu untuk berbalik. Aku ada di belakangmu." - Kim Taehyung. *** Hati Park Sooyoung...