24

1.2K 210 56
                                    

“Park Sooyoung?”

Sooyoung menoleh ketika namanya dipanggil. Ia berdiri dari duduknya dan mengambil kopi panasnya. “Thanks.” Seru Sooyoung sebelum berjalan keluar menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari café kopi tadi.

“Aku mencintaimu.”

“AKU MENCINTAIMU PARK SOOYOUNG!!”

“Sial!”

Sooyoung membanting setir mobilnya kencang hingga genggaman tangannya terasa sakit.

“Apa yang harus aku lakukan?”

***


Sooyoung terbelalak dengan pernyataan Taehyung beberapa saat tadi.

“Tae?”

“Iya! Aku mencintaimu, Park Sooyoung. Kenapa? Apa tidak boleh?”

Sooyoung masih terdiam dengan keterkejutannya.

“Apa itu sebuah kesalahan besar? Aku tidak boleh merasakan hal itu?”

Sooyoung mengeratkan tangannya pada tas yang ia bawa.

“Kau tidak bisa menjawabnya? Jawab aku, Soo!”

Plak.

Sooyoung menampar Taehyung dengan keras. “Kau gila, Tae.”

Taehyung terkekeh sesaat. “Haha. Iya aku gila. Aku gila karenamu, Park Sooyoung!”

“Taehyung!”

Sooyoung sudah kehilangan kesabarannya. “Cukup. Cukup, Tae.”

Sooyoung menatap mata Taehyung yang berada di hadapannya. “Hah. Kau tau apa yang kau katakan sekarang?”

Taehyung diam. Ia masih ingin mendengarkan perkataan Sooyoung.

“Kau dan aku.” Sooyoung menunjuk dada Taehyung. “Kita…”

Air mata Sooyoung menetes tiba-tiba. Hingga Sooyoung merasa berat untuk mengatakan sesuatu. “A-aku.”

Sooyoung kembali menatap Taehyung. Tapi yang ia lihat adalah tatapan sakit Taehyung yang melihatnya menangis di depannya.

  Taehyung memang sama sekali tidak bisa melihat wanita didepannya sakit apalagi menangis seperti ini.

  Taehyung terpaku. Pertahanannya runtuh. Ia sedang melukai gadis yang sangat ia sayangi sekarang ini.

“Aku tidak bisa, Tae.” Lirih Sooyoung dan segera berbalik pergi. Berlari secepat mungkin berharap Taehyung tidak mengejarnya.

“Maafkan aku, Tae.”

***

Drrttt… Drrttt…

“Hallo.”

“Nuna.”

Sooyoung menghela nafasnya ketika suara Jungkook terdengar dari sebrang sana.

“Ada apa?”

“Bisa Nuna datang ke alamat yang aku kirimkan pada Nuna?”

Sooyoung menjauhkan ponselnya dan membuka satu pesan yang belum terbaca di ponselnya.

Setelah memeriksanya, Sooyoung kembali menempelkan ponselnya ke telinga.

“Kenapa aku harus kesana?”

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang