Sooyoung menggigit jarinya bingung. Daritadi ponselnya berbunyi. Tapi ia tidak ingin menjawabnya. Bukan, bukan tidak ingin sebenarnya. Tapi ia ragu.
Drrttt… Drrttt…
Sooyoung mematikan ponselnya kesal. “Hah! Kenapa sih kau, Park Sooyoung?”
Sooyoung turun dari kasurnya dan berjalan menuju balkon kamarnya. Menaruh kedua tangannya di pagar balkon dan mendongakkan kepalanya untuk melihat bintang-bintang.
Angin terus bertiup dengan kencang hingga rambut panjang Sooyoung terus berterbangan menutupi wajahnya.
“Bukankah diluar dingin?”
Deg. Jantung Sooyoung tiba-tiba berdetak dengan cepat ketika suara yang sedang dihindarinya beberapa hari ini terdengar di indra pendengarannya.
“Nuna?”
Deg. ‘Nggak. Nggak mungkin.’ Soyoung tetap pada tempatnya. Menatap bintang-bintang walaupun pikirannya sudah kemana-mana.
“Nun.”
“Oh my God!”
Sooyoung tersentak hingga hampir jatuh ketika pundaknya di sentuh oleh seseorang.
“Nuna tidak papa?”
Sooyoung memegang jantungnya yang berdegup sangat kencang setelah dirinya terkejut.
“Siapa sih! Kau… Jungkook?”
Sooyoung melotot melihat seseorang yang berada tidak jauh dari dirinya. ‘Kenapa dia…’
“Hai, Nuna.”
Sooyoung meneguk ludahnya ketika laki-laki di depannya tersenyum sambil melambaikan tangannya canggung.
“Nga-ngapain disini?”
Sooyoung mencoba menguasai dirinya. ‘Harga diri, Sooyoung. Harga diri.’
“Bertemu Nuna.”
Sooyoung kembali ke tempatnya seperti semula dan kembali memandangi bintang-bintang di langit. Mencoba cuek padahal di dalam dirinya ia sedang tidak baik-baik saja sekarang.
Jungkook menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
“Nun?”
“Hmmm.” Sooyoung hanya berdehem untuk menjawab Jungkook.
“Kenapa pesanku tidak di jawab?”
“Banyak yang mengirimiku pesan.” Seru Sooyoung asal.
“Trus kenapa ketika aku telfon, Nuna tidak angkat?”
Sooyoung mengedip-ngedipkan matanya berfikir. “Mmm. Mungkin, aku sibuk.”
Jungkook bersender pada pagar balkon dan menghadap Sooyoung. “Nuna sedang menghindariku?”
Sooyoung terdiam.
“Nun?”
Jungkook tersenyum tipis. “Kenapa Nuna menghindariku?”
Sooyoung menoleh sekilas kearah Jungkook. Lalu kembali mengalihkan perhatiannya.
“Tidak.”
Huft. Jungkook menghela nafasnya pelan. “Aku pikir Nuna marah karena aku membuat kalian bertengkar.”
Sooyoung menatap Jungkook bingung. “Kalian siapa?”
“Nuna dan Kim Taehyung.”
Sooyoung terdiam. Menunduk sesaat sebelum kembali menoleh kearah Jungkook. “Itu bukan urusanmu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
Fanfiction"Kau itu hanya anak kecil. Tau apa tentang cinta?" - Park Sooyoung. "Jika kau sudah jatuh pada pesonaku. Kau tak bisa mengelak lagi, Nuna." - Jeon Jungkook. "Jangan ragu untuk berbalik. Aku ada di belakangmu." - Kim Taehyung. *** Hati Park Sooyoung...