35

1K 167 25
                                    

“Kenapa? Oppa lihat kau mengurung diri terus setelah pulang dari shooting?”

Sooyoung menggeleng pelan. Baru saja ia akan pergi ke kamarnya, tapi suara intrupsi Jimin yang sedang datang ke rumah membuatnya ikut duduk di dekat Jimin.

“Dimana Seulgi Eonni?”

Jimin menunjuk dapur dengan kepalanya. Sooyoung hanya mengangguk-angguk mengerti.

“Ada apa, Sayang?”

Di tanya seperti itu membuat Sooyoung langsung memeluk Jimin dan menyenderkan kepalanya di bahu Jimin. Ia rindu dengan kakaknya satu ini.

Setelah lima tahun berlalu, banyak kehidupan Joy yang berubah.

Dimulai dari Chanyeol yang akhirnya menikah dengan Rose setelah mengalami putus-nyambung selama 8 tahun pacaran. Jimin yang akhirnya bisa mendapatkan hati Seulgi dan menyusul Chanyeol satu tahun yang lalu.

Dan dirinya yang semakin matang dan mulai dewasa. Iya, Sooyoung mulai mengurangi rasa egois di dirinya setelah semakin beranjak usianya. Hey, sekarang Sooyoung sudah berumur 30 tahun jika kalian tidak ingat.

“Oppa, Seulgi eonni sedang mengandung?”

Jimin tersenyum dengan antusias. Sooyoung bisa melihat pancaran kebahagian dari mata Jimin. Dan hal itu sukses membuat Sooyoung ikut tersenyum. Dia bersyukur Oppanya bahagia.

“Berapa bulan?”

“Baru 2 bulan. Jadi belum terlihat.”
Sooyoung mengangguk-angguk.

“Tapi kau tau? Seulgi sedang dalam masa ngidam. Jadi banyak sekali yang dia tak suka dan tiba-tiba mendapatkan hobi baru. Seperti kemarin saja contohnya. Masa setiap malam…“

Sooyoung hanya terkekeh dibuatnya. Jimin sangat antusias menceritakan pengalaman pertamanya hidup dengan wanita hamil. Apalagi yang hamil istri tercintanya.

“Benarkah?”

Jimin mengangguk mantap. “Eoh. Huft, kemarin saja Oppa harus tidur di kamar sebelah karena Seulgi tiba-tiba tidak suka bau parfume Oppa.”

“Hahaha.”

Sooyoung benar-benar tertawa dengan keras mendengar semua penderitaan Jimin. Benar-benar adik yang baik, bukan?

Jimin masih mendengus sebal ketika mengingat itu dan sekarang di tambah Sooyoung yang tertawa keras. “Kau benar-benar adik yang jahat ya…”

Jimin mencubit kedua pipi Sooyoung. Membuat Sooyoung mendengus kesal. “Oppa!”

“Hahaha.”

Kakak-adik memang akan selalu jadi kakak-adik, bukan? Berapapun umur mereka, mereka akan selalu terlihat seperti anak kecil ketika sedang bersama.

“Sekarang ceritakan pada Oppa, kenapa kau terlihat murung seperti ini? Padahal baru saja kemarin Oppa melihatmu menyanyi di tv dan sekarang lagumu sudah diputar dimana-mana.”

Sooyoung tersenyum tipis dan duduk menyender pada sofa. Ia menoleh pada Jimin terlebih dahulu.

“Kenapa? Kau tidak ingin bercerita?”

Sooyoung mendesah. “Aku melihatnya Oppa.”

Jimin langsung terpaku menatap Sooyoung yang sedang menatap langit-langit ruang tengah.

“Jungkook?” Tanya Jimin hati-hati.

Sooyoung terdiam. Tidak menjawab. Tapi Jimin langsung mengerti.

“Dimana?”

“Di acara itu. Ketika aku sedang menyanyi.”

Jimin mengangguk mengerti. Dan tidak ingin bertanya kembali. Ia tahu bagaimana perasaan adiknya saat ini.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang