Satu minggu berlalu setelah kejadian Jungkook yang menolong Sooyoung. Dan satu minggu pula Jungkook tidak pernah bertemu Sooyoung kembali karena kesibukan wanita tersebut yang sedang shooting diluar kota untuk projek film barunya.
“Bagaimana tanganmu?”
“Sudah cukup baik. Tinggal membuka jaitannya saja.”
Yerin meringis ngeri ketika Jungkook memperlihatkan jahitannya. “Jungkook! Itu mengerikan.”
“Jung, kau kan sudah lepas gips. Kenapa gips ini masih di sini?”
“Jangan sentuh gipsku?!” Jaehyun yang mendengar itu langsung meraih gips Jungkook. Ia membolak-balikkan gips itu mencari tau sesuatu.
Jungkook langsung membungkam mulutnya. Ia lupa dengan siapa dia sekarang. 'Sial.'
“Bagaimana, Jae?”
Jaehyun tersenyum penuh arti ketika menemukan yang ia inginkan. “Dapat.”
Yerin, Mingyu, dan Nayeon langsung mendekati Jaehyun.
“Tidak bisa dipercaya.”
“Jungkook si bucin 2019.”
“Sepertinya gips ini akan dimuseumkan oleh Jungkook.”
“Apa sih, Kok aku belum menemukannya? Kalian melihat apa?” Yerin mengambil gips dari tangan Jaehyun dan mulai mencarinya sendiri.
“Yer, bolehkah aku memohon sesuatu padamu?”
“Apa?”
“Bisa, begonya dikurangin dikit?”
***
Park Sooyoung turun keluar dari bandara dengan wajah lelahnya. Tapi topengnya harus kembali ia gunakan ketika melihat banyak wartawan sudah menunggunya di luar.
“Park Sooyoung.”
“Tolong lihat sini.”
“Lihat sini, Park Sooyoung.”
Sooyoung hanya tersenyum tipis dan segera berjalan cepat menuju mobil yang telah disiapkan oleh agensinya.
“Park Sooyoung.”
“Sooyoung Eonni.”
“Nuna!”
Sooyoung tetap berjalan tanpa meladeni mereka. Lelahnya tak bisa ditolerir lagi “Maafkan aku.” Sooyoung mengangguk sesaat sebelum menaiki mobil.
“Cepat, Oppa.”
Baekhyun mengangguk mengerti. Dan segera menyuruh staff yang berada di sampingnya menjalankan mobil keluar dari bandara.
***
“Sooyoung pulang.” Sooyoung masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamarnya tanpa menyapa siapapun. Ia ingin segera menjatuhkan dirinya di kasur kesayangannya.
“Tante.” Baekhyun mengangguk dan memasukkan koper dan bawaan Sooyoung ke dalam rumah.
“Terima kasih ya, nak Baekhyun. Melelahkan sekali pasti mengurus Sooyoung.”
“Tidak apa-apa, Tante. Sooyoung pasti lebih lelah dari saya. Saya permisi dulu, Tante.”
“Hati-hati.”
Baekhyun kembali mengangguk pada Mamah Park sebelum meninggalkan rumah Sooyoung.
Mamah Park menutup pintu dan kembali berjalan ke dapur. Ingin membuatkan greentea hangat utuk anaknya yang baru pulang dengan wajah kelelahan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
Fanfiction"Kau itu hanya anak kecil. Tau apa tentang cinta?" - Park Sooyoung. "Jika kau sudah jatuh pada pesonaku. Kau tak bisa mengelak lagi, Nuna." - Jeon Jungkook. "Jangan ragu untuk berbalik. Aku ada di belakangmu." - Kim Taehyung. *** Hati Park Sooyoung...