“Sooyoung.”
Mamah Park masuk ke dalam kamar Sooyoung yang tanpa penerangan. Gelap tanpa cahaya lampu apalagi cahaya matahari.
“Soo.”
Sooyoung masih bergelung di kasur dengan memeluk boneka kesayangannya tanpa mempedulikan panggilan Mamahnya.
“Hey.”
Mamah Park duduk di kasur Sooyoung dan membelai rambut Sooyoung sayang. “Mamah dengar dari Chanyeol kamu sedang marahan dengan Taehyung?”
Mendengar Mamahnya menyebut nama laki-laki yang sedang tidak ingin dibicarakannya membuat Sooyoung langsung duduk dan memeluk Mamahnya.
“Mamah, hiks.” Sooyoung kembali terisak.
“Kenapa anak Mamah ini?”
Sooyoung mengeratkan pelukannya pada Mamahnya. “Sooyoung benci Taehyung, Mah. Benci. Taehyung jahat. Hiks.”
“Hush, nggak boleh ngomong gitu ah.”
“Sooyoung benci Taehyung, Mah.”
Mamah Park mencoba menenangkan Sooyoung yang kembali menangis di pelukannya. Mamahnya juga pernah muda, karena itu ia cukup tau apa yang sedang dirasakan anaknya itu.
“Udah dong nangisnya. Anak Mamah kan nggak cengeng.”
Mamah Park melepas pelukan Sooyoung dan menghapus air mata dari Sooyoung yang masih mengalir dari matanya.
“Oh iya, ada tamu tuh di depan.”
Sooyoung mencoba menenangkan dirinya dan menatap bingung Mamahnya. “Si-siapa, Mah?”
“Siapa ya?” seru mamahnya sambil berfikir. “Ganteng deh pokoknya.”
“Mamah…” Mamah Park hanya bisa terkekeh kecil. “Udah sana cuci muka dan temuin dia.”
“Nggak mau. Sooyoung nggak mau keluar, Mah.” Rajuk Sooyoung.
“Nggak boleh gitu dong. Kasian tamunya udah nunggu lama. Orang ganteng nggak boleh dianggurin. Ntar diambil orang. Udah sana.”
Sooyoung akhirnya melebarkan senyumnya mendengar lolucon Mamahnya.
“Mamah mau buatin minum dulu. Cepetan.” Mamahnya pergi dari kamar Sooyoung dan meninggalkan Sooyoung sendiri.
“Siapa si?”
Dengan langkah gontai Sooyoung ke kamar mandi untuk cuci muka dan mengikat rambutnya acak. Sooyoung memang sangat masa bodoh dengan penampilannya jika di dalam rumah.
Untuk apa berpenampilan cantik jika yang ia lihat hanya Chanyeol dan Jimin secara terus-menerus, kan? Sooyoung sudah muak dengan mereka. Hehe. Bercanda. Walaupun seperti itu, Sooyoung sangat menyayangi kedua kakaknya yang sangat overprotective padanya.
“Siapa?” Sooyoung turun dari lantai dua dengan piyama tidurnya.
“Hallo, Nuna.”
Setelah mendengar suara yang tak asing lagi Sooyoung langsung melebarkan kedua matanya menatap laki-laki yang sedang duduk di ruang tamu rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
Fanfiction"Kau itu hanya anak kecil. Tau apa tentang cinta?" - Park Sooyoung. "Jika kau sudah jatuh pada pesonaku. Kau tak bisa mengelak lagi, Nuna." - Jeon Jungkook. "Jangan ragu untuk berbalik. Aku ada di belakangmu." - Kim Taehyung. *** Hati Park Sooyoung...