"Maafkan aku Oppa karena merepotkanmu."
Sehun hanya tersenyum simpul sambil memperhatikan Sooyoung yang sedang memasang sabuk pengamannya.
"Tidak masalah. Jadwalku juga sedang kosong saat ini."
"Benarkah? Padahal tadi pagi aku melihat wajah seorang Pengacara bernama Oh Sehun terpampang di halaman paling depan berita online. Apakah aku salah liat?"
"Haha. Kau melihatnya ternyata."
Sooyoung menatap Sehun. "Apakah itu masalah besar?"
Sehun menggeleng pelan sambil menjalankan mobilnya. "Seperti biasa. Korupsi para pejabat yang tidak ada habisnya."
Sooyoung mengangguk sebelum bertanya lagi. "Aku dengar Oppa ditawari kerjasama dengan Star Company, benarkah?"
Sehun menatap Sooyoung sekilas sedikit terkejut Sooyoung mengetahui berita tersebut. "Tahu darimana?"
"Ayolah. Semua berita sekecil apapun tentang Oh Sehun pasti masuk berita. Tak ada yang tak tau tentang hal itu, Oppa." Sindir Sooyoung.
Sehun terkekeh. "Aku tak tau ternyata Park Sooyoung yang ada di sebelahku saat ini cukup tertarik juga dengan berita tentang Oh Sehun."
"Terserah Oppa saja."
Sooyoung sudah memutar kedua matanya malas ketika Sehun mulai menggodanya lagi.
***
Jungkook sedang mondar-mandir di depan pintu operasi rumah sakit keluarganya.
Dirinya panik. Otaknya tak bisa berfikir jernih. Pikiran-pikiran negatif sedang menghantuinya sekarang.
"Jung."
Nayeon yang sedang menemani Jungkook sedikit kesal dengan apa yang dilakukan Jungkook saat ini. Ia tahu bahwa Jungkook khawatir. Tapi melihatnya yang terus mondar-mandir membuat kepalanya ikut pusing.
"Duduklah."
Jungkook tidak menjawab.
"Pamanmu akan baik-baik saja, aku yakin." Seru Nayeon. Walaupun sebenarnya dirinya tidak yakin dengan kata-katanya itu. Ia hanya ingin membuat Jungkook sedikit tenang.
"Siapa yang bisa menjamin hal itu." Jungkook akhirnya terduduk di lantai sambil mengacak-acak rambutnya.
Nayeon yang melihat sahabatnya seperti itu hanya bisa terdiam. Ia tak tau bagaimana cara menenangkan seseorang yang sedang berpikiran kacau seperti ini.
"Aku akan membeli minuman sebentar. Tetap disini. Jaehyun dan Mingyu sedang dalam perjalanan."
Jungkook hanya mengangguk lemah. Tak terlalu mendengarkan apa yang Nayeon katakan.
"Paman. Kumohon." Harap Jungkook lemah.
***
"Kenapa kita kesini, Oppa?"
"Maafkan aku, Soo. Aku harus menemui salah satu klienku, aku dapat kabar bahwa dia baru saja sadar hari ini. Sebentar saja. Tak apa?"
Sooyoung hanya mengangguk lemah. Sooyoung ingin protes tapi mereka sudah sampai tujuan. Lalu apa yang harus dia lakukan selain mengangguk?
"Kau ingin disini atau ikut denganku?"
"Kantin." Singkat Sooyoung.
Sehun mengangguk. Setelah mereka sama-sama masuk ke dalam Rumah sakit Jeon, mereka terpisah di lorong lantai dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
Fanfiction"Kau itu hanya anak kecil. Tau apa tentang cinta?" - Park Sooyoung. "Jika kau sudah jatuh pada pesonaku. Kau tak bisa mengelak lagi, Nuna." - Jeon Jungkook. "Jangan ragu untuk berbalik. Aku ada di belakangmu." - Kim Taehyung. *** Hati Park Sooyoung...