Sooyoung menggigit bibirnya panik. Sekarang ia dengan Jimin dan beberapa orang yang tidak ia kenal sedang berada di UGD sebuah rumah sakit.
“Bagaimana Dok?” Sooyoung ikut berdiri ketika mendengar Jimin bertanya kepada dokter yang baru keluar dari UGD.
“Kepalanya tidak apa-apa karena dia berhasil melindunginya dengan baik. hanya saja karena hal itu, bahu kanannya mengalami cidera yang cukup serius.”
Sooyoung menutup mulutnya.
“Saudara Jungkook mendapatkan beberapa jahitan di bahu kanannya. Oleh karena itu saya himbau untuk jangan membiarkan dia menggunakan tangan kanannya terlalu sering.”
Jimin mengangguk dan berterima kasih. Sooyoung ikut mengangguk ketika dokter itu pamit untuk pergi.
“Ayo, Soo.” Sooyoung berjalan dengan bantuan Jimin. Tubuhnya melemas ketika melihat Jungkook dengan mata tertutup sedang dipindahkan keruang VVIP milik rumah sakit itu.
***
“Astaga. Dimana Jungkook?!”
Lima orang yang sedang berada di dalam ruangan langsung berdiri ketika melihat dua orang berjas putih masuk.
“Oh, astaga. Bagaimana kau bisa seperti ini?” Jeon Nara – Mamah Jungkook – langsung mendekati Jungkook yang sedang berbaring di ranjang VVIP rumah sakit itu.
“Lihat kan? Dia itu anak nakal. Jadi tidak mungkin terluka.” Jeon Jikook – Ayah Jungkook – berbicara santai dengan memasukkan kedua tangannya ke saku jas putihnya ketika melihat Jungkook.
“Kau bilang dia tidak terluka? Lihat bahunya.” Nara merasa tidak terima membuat Jungkook mengulum senyumnya.
“Aku benar-benar baik, Mah. Lihat.” Nara mendelik. “Kau tau Mamah hampir pingsan ketika mendengar kau masuk ke rumah sakit ini?!”
“Haha. Lihat itu Mamahmu, Jung.” Jikook hanya terkekeh melihat Istrinya terlihat sangat khawatir.
“Ah, siapa kalian? Kami adalah orang tua Jungkook.”
Mereka berlima mengangguk hormat. “Kami adalah teman-“
“Kau pasti kekasih Jungkook. Benar, kan?”
Yoongi yang mendengar itu langsung mendekatkan dirinya pada Wendy.”Maaf, Om. Dia kekasih saya.”
“Ah, ternyata aku salah. Haha. Jeon Jikook.” Wendy, Yoongi, dan Taeyong menyalami tangan ayahnya Jungkook dan memperkenalkan diri.
“Aku sudah lama tidak melihatmu, Taeyong.” Jikook menepuk bahu Taeyong membuat Taeyong tersenyum. “Iya, Om.”
“Lalu, pasti kau- Oh, Astaga. Bukankah kau Park Sooyoung?!”
Sooyoung tersenyum kaku ketika ayahnya Jungkook terkejut melihat Sooyoung berada disana.
“Ha-halo. Saya Park Sooyoung.”
“Wah. Bagaimana kau bisa mempunyai kekasih secantik ini, Jung?” Sooyoung melebarkan matanya ketika Ayah Jungkook memeluknya. Membuat Jungkook kembali mengulum senyumnya.
“Sa-saya?” Seru Sooyoung dengan terbata.
“Cantik kan, Pah?” Seru Jungkook menggoda Sooyoung yang terlihat sangat kebingungan.
Ayah Jungkook mengangguk bangga. “Om benar-benar penggemarmu. Film terbarumu benar-benar keren. Apa judulnya? Emmm, Day day…”
“One Day, Pah.”
“Ah, benar! Wah kau benar-benar cantik jika dilihat langsung. Papah merestuinya, Jung.” Jimin yang berada di samping Sooyoung ikut mengulum tawanya melihat reaksi Sooyoung yang benar-benar kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
Fanfiction"Kau itu hanya anak kecil. Tau apa tentang cinta?" - Park Sooyoung. "Jika kau sudah jatuh pada pesonaku. Kau tak bisa mengelak lagi, Nuna." - Jeon Jungkook. "Jangan ragu untuk berbalik. Aku ada di belakangmu." - Kim Taehyung. *** Hati Park Sooyoung...