Setelah perbincangan panjang tentang dunia kedokteran akhirnya Sooyoung terjebak di rumah Jungkook. Ya, setelah melihat jam menunjukkan pukul 11.29 PM, Ayah Jungkook menyuruh Sooyoung menginap dirumahnya.
Bahkan tadi Ayah Jungkook sampai menelpon Orang tuanya dengan bantuan Jimin di depan Sooyoung ketika Sooyoung menolak untuk menginap. Dan berakhirlah ia disini sekarang.
“Papah memang sudah lama menginginkan anak perempuan, tapi nggak kesampaian. Jadi ketika melihat Nuna, papah jadi kayak gitu. Maafin Papah ya, Nuna.” Jungkook meletakkan selimut baru dan pakaian ganti miliknya untuk Sooyoung.
“Tidak masalah. Aku juga belajar banyak darinya.”
Jungkook mengangguk dan ingin berjalan keluar ketika Sooyoung kembali berbicara.
“Kau tidur dimana?”
“Ada kamar tamu di lantai bawah. Aku akan tidur disitu.”
Sooyoung menimbang sesaat. “Bukankah seharusnya aku yang tidur disana?”
“Jangan. Nuna tidak ingin aku dibunuh Papah karena menyuruh Nuna tidur disana, kan?” Kekeh Jungkook.
“Aku pergi. Selamat malam, Nuna.” Lanjut Jungkook.
Sooyoung hanya mengangguk sekilas ketika Jungkook menutup pintu kamar. Sooyoung menatap seisi kamar Jungkook. Ya, ia berada di kamar Jungkook sekarang.
Ayah Jungkook bersikeras menyuruh Sooyoung tidur di kamar Jungkook. Karena Sooyoung menginap dirumahnya adalah hal yang mendadak, jadi kamar tamu yang biasanya untuk tamu menginap belum dibersihkan. Katanya.
“Hitam. Laki-laki sekali.” Sooyoung mengambil baju ganti untuknya dan berganti baju.
“Huft. Kenapa aku jadi terjebak di sini sih?”
Sooyoung merebahkan tubuhnya di kasur milik Jungkook. Dan bau khas Jungkook tercium di hidung Sooyoung. Aroma yang maskulin bercampur manis. Dan Sooyoung suka perpaduan itu.
Hampir sama seperti milik Taehyung pikirnya. Hanya saja Taehyung pure bau maskulin untuk laki-laki, tidak seperti Jungkook yang ada aroma manisnya. Dan Sooyoung lebih menyukai aroma milik Jungkook entah mengapa.
“Ok, selamat tidur.”
***
Sooyoung memarkiran mobilnya ke garasi rumahnya setelah pulang dari rumah Jungkook. Bahkan ia tak sempat berpamitan pada Ayahnya Jungkook karena beliau sudah pergi ke rumah sakit lagi subuh-subuh.
“Aku pulang.” Seru Sooyoung setelah membuka pintu.
“Dari mana? Rumah Jennie?” Suara baritone terdengar di telinga Sooyoung.
Sooyoung membeku ditempatnya ketika melihat Taehyung berdiri dari duduknya dan disusul oleh sahabat perempuannya yang menjadi alasan Sooyoung membohongi Taehyung kemarin, Jennie.
“Hai, Soo.” Seru Jennie sambil meringis kecil ketika melirik Taehyung yang menunjukkan tampang dinginnya.
“Ka-kalian datang?” Sooyoung menutup pintu dan tersenyum paksa kearah mereka.
“Darimana?”
Sooyoung meneguk salivanya ketika mendengar suara dingin Taehyung.
Jennie yang melihat situasi tidak mengenakkan langsung berdiri. “A-Aku ke atas dulu, Soo. Ingin bermain game dengan Chanyeol Oppa.”
Setelah Jennie pergi Sooyoung duduk di sofa sebelah Taehyung. “Tae.”
Taehyung masih terdiam. Menunggu Sooyoung berbicara. “A-Aku tak bermaksud membohongimu. Hanya saja…”
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
Fanfiction"Kau itu hanya anak kecil. Tau apa tentang cinta?" - Park Sooyoung. "Jika kau sudah jatuh pada pesonaku. Kau tak bisa mengelak lagi, Nuna." - Jeon Jungkook. "Jangan ragu untuk berbalik. Aku ada di belakangmu." - Kim Taehyung. *** Hati Park Sooyoung...