Capt 16

11.3K 506 3
                                    

Jika aku salah nasehati aku jangan malah diam dan meninggalkan aku pergi
-Putri Veronica

"Tadi kenapa kamu mukulin Dimas ? Untung aku dateng kalau ngga, pasti Dimas sekarat kan ?" Ujar Putri mengawali bicara sambil mendaratkan pantatnya disofa yang sedikit tak layak pakai dirooftop itu

"Salah sendiri berani beraninya dia ngedeketin milik aku dan dia tadi juga mengakui ketertarikannya kekamu"

"Jangan kaya gitu lagi, aku ngga mau kalau terjadi apa apa sama kamu" jawab Putri menggenggam tangan Deva

"Kamu juga jangan buat aku marah, kabar itu penting dan satu lagi aku ngga suka kamu jalan sama cowok selain aku sama ayah kamu" jawab Deva memeluk Putri

"Iya i'm promise, lagian kemarin cuman bantu Dimas buat materi fisika, tapi Dev kamu mau bantu aku nyari data Dimas?" Tanya Putri, Deva langsung saja menatap pacarnya itu dengan heran.

"Kenapa ? Kenapa nyari datanya Dimas ?" tanya Deva datar.

"Jadi gini kemarin kan Dimas belajar dirumah aku terus bunda liat dia dan malamnya dia nangis sambil megang foto bunda yakin Dimas itu abang aku, aku sendiri ngga yakin tapi bunda terus mendesak"

"iya udah aku bantu kamu pasti" jawab Deva mengecup kening Putri.

"Kamu semalam mabuk ?" Tanya Putri

"Sedikit"

"Jangan mabuk lagi aku ngga suka"

"Iya iya makanya jangan buat aku frustasi"

"Iya maaf aku ngga bermaksud buat kamu frustasi salah sendiri ponsel dimatiin"

"Minta maafnya ikhlas ngga sih ?"

"Ya ikhlas lah"

"ayo kekantin lapar kan ?"

"nengok Dimas dulu ya sebentar kan dia kasiaan"

"Ngga, kita ke ruang guru cari data Dimas"

"Alesannya ?"

"Gampang"

Putri mangut mangut setuju saja, Putri hanya ingin segera tau apa Dimas itu kakak kandungnya benar atau tidak. Putri berjalan beriringan dengan menuju ruang guru dengan langkah santai.

"Assalamualaikum bu" ujar Deva kepada Bu Lina yang masih berada diruang guru

"Mau apa kamu kesini hah ?"

"Saya cuman nemenin Putri nyari data kelas XII IPA1 disuruh Pak Darto" jawab Deva beralibi.

"Oh ya ya sudah silahkan saja" jawab Bu Lina mempersilahkan Putri dan Deva masuk, Deva tentu tidak sembarang berbohong, Deva tau jika seluruh SMA Garuda takut dan tunduk dengan Pak Darto termasuk kepala sekolah, seharusnya pak Darto yang menjadi kepala sekolah, kenapa Pak Yono sungguh aneh.

Putri dan Deva masuk kedalam, mencari berkas kelas XII IPA1 mencari nama Dimas setelah ketemu Putri menghela nafas lega

"Bawa hp ?" Tanya Putri masih membaca data Dimas

"Nih" jawab Deva memberikan ponselnya

Putri memfoto data Dimas dan mengirimkan ke Whatsapp nya.

"Sudah selesai sekarang, kita makan yuk" ajak Putri sambil menyerahkan Ponsel Deva

"Pasti udah laper banget ni anak"

"Hehe iya, nanti aku yang traktir kamu udah bantu aku soalnya"

"Ga usah, traktir aja pake cinta"

"Apaan ih gombal banget, ya udah ayo kekantin" jawab Putri lalu menarik Deva yang sedang terkekeh.

Ice Girl's ( TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang