Capt 24

10.2K 503 2
                                    

Aku tidak mungkin selingkuh kecuali tuhan menciptakanmu lebih dari satu
-Deva Azidan Stefano

Deva membopong Putri dengan langkah tergesa gesa, Deva akan langsung membawa Putri menuju rumah sakit karena jika dibawa ke UKS pasti tidak menjamin pikir Deva, Deva sangat khawatir dengan Putri yang notabenya adalah pacarnya.

"Eh Putri kenapa ? Mau bawa kemana ?" Tanya Ayna mencegah langkah Deva diikuti oleh Dela, Riko dan Rendra

"diem lo! Minggir lo ngga liat dia butuh pertolongan!" Jawab Deva tidak bisa mengontrol emosi.

"Tenang bos tenang, lo kan bawa motor ? Bawa mobil gue aja dulu" jawab Riko menenangkan Deva

"Kita ikut semua, lo nyetir ngga mungkin banget Deva nyentir dia lagi kaya gini" sahut Dela

"Gausah banyak bacot! Cepetan!" Sahut Deva langsung membawa Putri menuju tempat parkir

Setelah berada di mobil Deva terus saja mengelus rambut Putri, Putri sangat pucat tubuhnya juga panas.

"Cepet goblok keluarin mobilnya liat Putri ngga sih!" Ujar Deva menatap Riko tajam, tentu saja Riko yang ditatapnya bergidik ngeri pasalnya Deva jarang sekali emosi.

"Woi pak bukain gerbang!" Teriak Riko kepada Pak satpam

"Apa ? Tidak akan saya buka untuk kamu! Kamu pasti akan membolos seperti biasa" jawab satpam itu

"Kita serius pak noh di dalam mobil ada orang butuh pertolongan rumah sakit buka cepet!" Sahut Rendra

"Sakit bawa aja ke UKS kenapa keluar sekolah ? Sekolah juga menyediakan dok-"

"BUKA GERBANG SEKARANG ! JIKA ADA APA APA DENGAN PACAR SAYA BAPAK AKAN MENERIMA AKIBATNYA" bentak Deva menatap tajam satpam itu.

Pak satpam hanya menelan salivanya melihat betapa tajamnya tatapan Deva setajam elang, dengan segera Pak satpam membuka gerbang sekolah dan mobil Riko melesat keluar dari SMA Garuda.

"Cepet bisa bawa mobil ngga!" Bentak Deva tidak sabar. Tentu saja Riko kaget dan hanya diam fokus menyetir.

"Tenang Dev, kalau kita ngebut ngebut bisa bisa kita mati ditengah jalan masal, lo tenang" jawab Rendra menenangkan Deva.

"Sabar dulu Dev jangan kalut gitu" sahut Dela

"Apa kalian bilang ? Sabar ? Tenang ? Kalian ngga liat kondisi Putri ? Gue khawatir tolol!" Jawab Deva semakin emosi

"Stop stop stop apa kalian pikir dengan kalian berdebat Putri akan sadar gitu ? Rik agak cepet bawa mobilnya tapi hati hati, lo ngga usah emosian dong Dev!" Jawab Ayna memegang kepalanya. Dan semua hanya terdiam.

Sesampainya di rumah sakit, dengan segera Deva membawa Putri masuk kedalam rumah sakit. Pegawai rumah sakit yang sudah bersiaga segera membantu dengan mengeluarkan brangkar dan mendorong sampai ruang UGD.

"Maaf mas anda tidak boleh masuk bisa tunggu diluar" ujar seorang suster.

Deva memijit tulang hidungnya dia benar benar khawatir dengan kondisi Putri, yang ada difikiran Deva hanya kondisi Putri.

Ice Girl's ( TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang