Capt 48

9.2K 404 3
                                    

Pertahankan apa yang kamu punya sekarang, jangan sia siakan dia yang selalu ada, karena kamu tak pernah tau, apakah nanti kamu akan merindukan orang yang menurutmu membosankan
-Putri Veronica

"Eee tunggu kenapa sih marah marah mulu" ujar Deva menarik tangan Putri yang sudah bersiap melangkah meninggalkan dirinya.

"Kamu tu ngeselin dari tadi ngga jelas ngomongnya udah kaya buaya darat" jawab Putri mengerucutkan bibirnya.

"Ya maaf orang cuma bercanda apa salahnya juga goda in pacar sendiri" jawab Deva terkekeh geli.

"Males males bikin bete dev" jawab Putri memukul lengan Deva berkali kali.

"Adaw iya iya maaf bercanda doang ayo masuk" ajak Deva menggandeng tangan Putri membawa Putri masuk ke gedung sekolah.

"Waduh waduh tuan putri sama pangeran sudah datang bro" sambut Riko bertepuk tangan.

"Cantik banget lo Put, jarang jarang lo pake dress kaya gini" sahut Ayna memandang penampilan Putri yang simple tapi bisa menjadi pusat perhatian.

"Ribet tapi pake kaya gini" jawab Putri.

"Dimas mana ?" Tanya Dela mencari cari Dimas.

"Belum dateng ? Ngga tau deh tadi gue kira udah berangkat" jawab Putri menaikan bahunya.

"Sabar Del ngga sabaran amat" sahut Riko.

"Terus kalian berdua kapan jadiannya padahal kesana kemari udah nempal nempel" jawab Dela melirik Riko dan Ayna.

"Udah jadian dari seminggu yang lalu keles" jawab Riko enteng.

"Apa ?!" Pekik Putri dan Dela bersamaan.

"Temen laknat lo gitu aja dirahasiain dari kita" ujar Dela mencebikan bibirnya kesal.

"Hehe sorry gue malu mau ngasih tau" jawab Ayna menyengir.

"Hai hai hai gue ngga telat kan ? Ngosh ngosh" ujar Dimas ngos ngosan entah apa yang dilakukannya hingga seperti kehabisan nafas.

"Lah lo kok baru dateng ?" Tanya Putri.

"Bunda rempong banget ngosh" jawab Dimas masih ngos ngosan.

-"-

Semua siswa kelas dua belas menikmati prom night malam ini, acara prom night berlangsung selama dua jam, Putri dan Deva juga dinobatkan sebagi best couple malam ini.

"Siniin handphone kamu" ujar Putri mengadahkan tangannya kepada Deva yang sedang menyetir.

"Buat apa ?" Tanya Deva heran tumben saja Putri meminjam ponselnya.

"Udah siniin aja aku cuma pengen main game" jawab Putri kemudian Deva menangguk dan memberikan ponselnya kepada Putri.

Sekarang Putri sudah larut dalam game yang ada di ponsel Deva. Deva pun fokus menyetir.

Klunting

Ponsel Deva berbunyi ditengah tengah serunya permainan yang Putri mainkan. Dengan berat hati Putri mengeluarkan game nya. Alis Putri berkerut saat nama Devon tertulis di ponsel Deva. Ada apa Devon mengirim pesan untuk Deva ?

Ice Girl's ( TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang