Capt 38

9.6K 546 0
                                    

Jangan terlalu berlebihan membanggakan seseorang karena kau tak pernah tau jika suatu saat nanti yang kau banggakan ternyata yang paling menyakitkan
-Ayna Nadila

Hari ini hari keberangkatan siswa kelas dua belas SMA Garuda menuju ke Bali, Putri sedang sibuk mengeluarkan kopernya yang dibantu Dimas yang juga sedang mengeluarkannya kopernya. Putri tidak berangkat dengan Deva karena Deva diantar oleh papa dan mamanya sedangkan Putri bersama Dimas, Ayah dan Bundanya beserta Lena sedang pergi ke Bandung rumah eyang Dimas dan Putri yang katanya sedang sakit, Putri dan Dimas sebenarnya ingin kesana tapi kegiatan piknik ini membuat keduanya tidak bisa ikut.

"Pacar lo lucu Put badboy sih iya tapi masih manja sama bonyok masih dianterin dia sama emaknya" ujar Dimas mengeluarkan koper kecil Putri dengan gelak tawa yang tidak terlalu keras.

"Ngomong di depan lebih baik kayakanya deh daripada ngomong dibelakang" sindir Deva yang sudah berada dibelakang Dimas.

"Wah halo broo gue parkir dulu ni mobil babay selamat berpacaran" jawab Dimas berlari masuk kedalam mobil menghindari macan keluar dari diri Deva.

"Kita duduknya bersebelahan kan ?" Tanya Putri menarik kopernya.

"Iya" jawab Deva merebut koper Putri dari pemiliknya.

"Siniin koper aku Deva, malu tau dikira manja" ujar Putri berusaha mengambil kopernya dari Deva.

"Udah biarin kenapa sih jalan nanti ketinggalan bis" jawab Deva menjauhkan koper Putri dari Putri.

Putri mencebikan bibirnya kesal pasalnya Putri tidak suka diperlakukan seperti anak kecil. Putri berjalan mendahului Deva dengan menghentakan kakinya seperti anak kecil tidak dibelikan permen. Deva yang melihat tingkah Putri yang sangat menggemaskan hanya terkekeh kecil kemudian berjalan lagi menuju bus.

"Haduh romantis amat tu babang Deva perhatian sekali uluh uluh" ledek Ayna yang duduk dibelakang bangku Putri dan Deva. Deva yang diejek hanya melirik Ayna kemudian menaruhkan kopernya berserta koper Putri ditempatnya.

"Gitu aja ngambek" ujar Deva yang sudah duduk disebelah Putri mencolok dagu Putri.

"Apa pegang pegang!" Jawab Putri ketus.

"Galak mode on, sabar mungkin PMS" jawab Deva mengusap dadanya.

"Aku bukan anak kecil Deva aku bisa bawa koper sendiri"

"Harusnya kamu bilang 'makasih sayang udah bawain koper aku' eh ini malah marah marah apa salahnya simulasi menjadi suami yang baik" jawab Deva mulai usil menusuk nusuk pipi Putri dengan jarinya.

"Serah deh serah" jawab Putri menjauhkan tangan Deva dari pipinya agar berhenti memainkan pipinya.

"Woi ujian aja belum lo laksanain udah bahas suami" ujar Dela dari belakang.

"Ganggu lu" jawab Deva melempar kulit kacang yang baru saja ia buka.

"Sial lo Dev bagi kacangnya kek malah kulitnya" sahut Ayna yang terkena kulit kacang dari Deva.

"Modal, jaman sekarang ngga ada yang gratis" jawab Deva kembali melempar kulit kacang kebelakang.

"Dasar Deva kambing" ujar Dela menjambak rambut Deva dari belakang.

Ice Girl's ( TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang