Capt 22

10.7K 481 2
                                    

Aku tau semua berhak jatuh cinta kepada siapapun tapi pribadiku tak ingin jika kamu bagi cintamu kepada yang lain.
-Putri Veronica

Putri, Dela serta Ayna sedang bergegas menuju ke Cafe Merah Putih dengan Putri menenteng gitar kesayangannya yang sudah lama tidak dimainkan oleh dirinya. Rasanya tak sabar Putri bernyanyi di atas panggung kecil dan menghibur semua pengunjung dicafe itu, apalagi ternyata manajer cafe alias pemilik cafe itu adalah ayah Devon alias ayah angkat Dimas terasa dunia ini sempit sekali bagi Putri.

"Yok masuk ngga sabar gue liat lo manggung" ujar Dela menggandeng Putri masuk ke cafe diikuti oleh Ayna.

Setelah mendapat meja di samping kaca cafe, Ayna memanggil salah satu pelayan untuk memesan makanan. Saat Putri mengedarkan pandangannya mata Putri menangkap laki laki yang sangat ia kenal dan familiar sedang makan dengan ? Tunggu kelihatannya itu Hanin mantan laki laki itu, tepat sekali laki laki itu Deva, Putri mengalihkan pandangannya agar air matanya tidak turun begitu saja.

"Gue langsung mau manggung aja ya" ujar Putri langsung pergi dari meja Dela dan Ayna duduk.

Setelah bertemu dengan manajer cafe alias ayah angkat Dimas, Putri melangkah menuju panggung kecil cafe itu, Putri menarik nafas panjang lalu mengeluarkannya dan mencari kenyamanan di kursi yang tersedia dipanggung untuk mulai bernyanyi

"Selamat malam semuanya saya disini hanya ingin menghibur kalian semoga menghibur walau nanti lagunya agak melow" ujar Putri singkat, Deva yang mendengar suara familiar itu langsung saja menatap ke panggung, Deva mengusap wajahnya kasar Deva terus berdoa semoga Putri tidak melihatnya, makan malamnya pun menjadi mencekam baginya.

Papinka-Masih mencintainya

Jika teringat tentang dirimu berliang air mataku

Kurindu saat saat bersamamu kasih sayangmu padaku

Namun kini kau bukan milikku dan berakhir sudah cintaku

Biarkan saja hatiku bicara ku masih sayang padamu

Aku slalu mendoakanmu agar kau bahagia bersama dirinya selamanya

Mengapa mudahnya hatimu mendua kulapangkan dada walau aku terluka

Smoga bahagia bersama dirinya karna kau telah memilih dia

Betapa sakitnya apa yang kurasa tuhan kuatkanlah hati ku yang terluka

Semoga ku bisa tuk melupakannya karna ku masih mencintainya

Namun kini kau bukan milikku dan berakhir sudah cintaku

Biarkan saja hatiku bicara ku masih sayang padamu

Aku slalu mendoakanmu agar kau bahagia bersama dirinya selamanya

Houooo houooo ooouooo

Mengapa mudahnya hatimu mendua kulapangkan dada walau aku terluka

Smoga bahagia bersama dirinya karna kau telah memilih dia

Betapa sakitnya apa yang kurasa tuhan kuatkanlah hatiku yang terluka

Semoga ku bisa tuk melupakannya karna ku masih mencintainya

aaa hooo hoo hoo uuu wooo Hoo haaa huu

Setelah lagu selesai para pengunjung bertepuk tangan untuk suara Putri yang begitu merdu, Putri mengela nafas kasar rupanya air matanya sudah mau meluncur dengan cepat Putri berlari menuju kamar mandi, sebelum berlari mata Putri sudah bertemu mata Deva, Deva yang melihat Putri berlari menuju kamar mandi dengan segera menyusul Putri kekamar mandi mengabaikan teriakan Hanin yang memanggil namanya. Sedangkan Dela dan Ayna malah tidak menyadari itu karena setelah Putri selesai bernyanyi mereka berdua berfokus lansung dengan makanan yang ada didepannya.

Deva terus mengejar Putri untuk menjelaskan semuanya, mata Deva menangkap punggung Putri yang terus berlari dan rambut Putri yang terombang ambing kekanan dan kekiri. Dengan sigap Deva segera mencekal tangan Putri dan itu membuat Putri berhenti berlari.

"Dengerin penjelasan aku dulu" ujar Deva membalik tubuh Putri

"Dengerin apalagi ? Udah jelas jelas kamu ketemu bahkan makan bareng sama mantan kamu! Mau balikan ? Iya ? Kamu sama aja kaya Devon mainin hati cewek" jawab Putri bercucuran air mata

"Kamu jangan sama in aku sama Devon! Dengerin dulu! Jangan egois! Jangan langsung marah marah gini jangan cemburuan!" Jawab Deva dengan nada suara agak tinggi sungguh dirinya tidak terima jika dibandingkan dengan Devon

"Apa ? Aku egois ? Iya! Aku cemburuan ? Iya! Aku suka marah marah ? Iya! Itu semuanya benar karena jujur aku takut kehilangan kamu setelah kamu buat aku nyaman! Dan sekarang kamu udah bikin aku sayang banget sama kamu kamu cuma mau main main gitu ? Iya ?! Sakit dev sakitt" jawab Putri lalu pergi meninggalkan Deva keluar dari Cafe, bahkan Deva tidak mengejarnya mungkin memang benar Deva hanya main main dengan dirinya saja.

Tiba tiba hujan turun deras saat Putri berada diluar cafe, Putri tersenyum tipis, pikirnya ini saat yang tepat untuk dirinya menangis tidak akan ada yang tau.

Putri terus berjalan menyusuri jalan dengan terus menangis, apa harus selalu dirinya dikhianati oleh orang yang dirinya sayang ?

"Aaaaa gue benci Devaaa" teriak Putri saat jalanan itu sepi lalu ambruk lemas keaspal. Putri meringkuk lemah dijalanan hatinya sangat kacau hari ini

"Itu ternyata ya ? Katanya pergi sama mamanya belanja ternyata apa ?" Gumam Putri lalu tertewa getir.

Tiba tiba saja tubuh Putri tidak terkena air hujan, kelihatnya di depannya hujan masih turun, Putri mengangkat kepalanya dirinya melihat Rendra yang membawa payung dan mengulurkan tangannya kepada Putri sambil tersenyum manis.

Tanpa pikir panjang langsung saja Putri menerima uluran tangan Rendra dan langsung memeluk Rendra. Putri butuh tempat bersandar untuk saat ini. Rendra yang dipeluk melongo kaget, setelah berkompromi dengan logikanya Rendra membalas pelukan Putri Rendra paham wanita ini sedang kacau hatinya walau Rendra sendiri tidak tau apa masalahnya. Namun Rendra tidak akan menghujani beribu pertanyaan kepada Putri, Rendra paham Putri pasti butuh privasi.

"Gue anter lo balik udah malem dan juga lo pasti kedinginan kan ? Lo nanti sakit lagi" ajak Rendra dan Putri hanya mengangguk.

Sepanjang perjalanan ke rumah Putri hanya ada keheningan, Putri menatap jalanan dari dalam mobil memikirkan Deva yang menurutnya sangat tidak punya hati.

"Thanks udah nganter gue balik" ujar Putri kepada Rendra lalu keluar dari mobil Rendra masuk ke rumahnya.

Putri melangkah gontai menuju kamarnya, bajunya juga basah kuyup hatinya hancur berkeping keping, kepercayaan yang ia bangun selama ini dirinya bangun runtuh begitu juga.

"Astaga Put kenapa lo ujan ujan sih lo gue cariin lo kemana mana ngga ada kita pikir lo udah pulang e sampai dirumah lo ngga ada malah ujan ujan lagi" ujar Ayna setelah Putri tiba dikamar. Putri tidak bersemangat menanggapi ucapan Ayna hanya melirik Ayna sebentar dan masuk ke kamar mandi.

"Put lo ada masalah cerita dong" ujar Dela saat Putri hendak membaringkan tubuhnya di king size nya.

"Gue cape mau istirahat" jawab Putri singkat lalu menyembunyikan badannya dibalik selimut.

Dela dan Ayna yang sedang asik di sofa kamar Putri hanya menghela nafas sedikit kecewa kenapa Putri tiba tiba sedingin itu. Ayna bangkit dari duduknya dan menyusul Putri untuk tidur begitu juga dengan Dela. Mereka bertiga tidur berdesak desakan sesekali Dela dan Ayna berdebat pelan, Putri tentu mendengar kedua sahabatnya yang beradu mulut karena sebenarnya dirinya tidak bisa tidur dan terus terusan memikirkan kenapa Deva mengajak Hanin dinner dan membohonginya. Putri tersenyum tipis setidaknya perdebatan kedua sahabatnya membuat bebannya sedikit ringan walau hanya sedikit.

😪

Hai halo apa kabar😂 gapapa kali ya dikit up nya ga ada yang nungguin juga😩 makasih kalau mau baca vote atau bahkan komen karya aku yang cukup amburadul ini😚

-Arumputri

Ice Girl's ( TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang