Capt 31

9.5K 447 5
                                    

Biarkan dia datang kemudian pergi, biarkan dia membahagiakanmu kemudian kamu terluka karenanya, biarkan dia merencanakan apa yang telah dia diskusikan dengan Tuhan:)
-Putri Veronica


"Stop berhenti pukulin dada kamu, sekarang pukul aku keluarin emosi kamu aku emang brengsek ga punya hati" ujar Deva masih memeluk Putri, Putri terdiam, lalu memberontak agar Deva melepaskan pelukannya.

"Biarin gini aja, aku sayang sama kamu sayang banget" jawab Deva memperkuat pelukannya.

"Lo jahat lo brengsek lo udah nganggep hubungan kita selesai hiks, yaudah tinggalin gue, lo jangan egois lo ngga bisa milikin dua cewek sekaligus" jawab Putri memukul tangan Deva.

"Nyatanya aku bisa punya empat cewek sekaligus" jawab Deva santai tanpa melepas pelukannya.

"Lo brengsek lepasin gue benci sampai.lo jahat, hati gue bukan dufan yang bisa seenaknya bisa lo mainin pergi dari hidup gue gue benci sama lo benci" jawab Putri masih memukul tangan Deva yang melingkar diperutnya.

Deva tidak menjawab, Deva berdiri melepas pelukannya, Putri pun berdiri tapi Putri masih membelakangi Deva, Putri muak dengan Deva Putri tidak ingin melihat Deva lagi Putri sangat kecewa.

Deva menunggu Putri memutar tubuhnya tapi Putri hanya diam saja, Deva memutar tubuh Putri, Deva memandang Putri yang sangat kacau membuat dirinya merasa bersalah.

"Mau lo apa sih Dev ? Lo belum puas bikin hati gue hancur nah ? Hiks gue muak sama lo, lo brengsek yang bisanya mainin perasaan cewek hiks! Lo sama aja kaya Devon yang bisanya cuma nyia nyian perasaan gue, gue salah apa sih kenapa gue selalu aja dikhianati hiks" Ujar Putri yang sudah banjir air mata lagi.

"Aku Deva jangan sama sama in dengan Devon, nangis aja sepuas kamu" jawab Deva memeluk Putri

"Le pasin hiks le pasin g gue benci lo benci Deva hiks lo ja hatt" jawab Putri semakin terisak dan terus memukul dada bidang Deva dengan sisa tenaganya.

Tentu saja pukulan dari Putri tidak berefek apa apa Deva, justru Deva malah mengeratkan pelukannya. Pukulan Putri melemah tapi masih terisak menangis, Deva tidak masalah seragamnya basah oleh air mata Putri, Deva tau Putri sangat sakit hati karena sikapnya.

"Hiks hiks gue sayang sama lo hiks" ujar Putri membalas pelukan Deva bahkan lebih erat, Putri tidak bisa membohongi hatinya, Putri sangat nyaman dipelukan Deva, Putri rindu Deva, Putri takut kehilangan Deva.

"Kenapa sikap lo hiks jauh banget sama dulu waktu lo berusaha hiks deketin gue" lanjut Putri mulai melepaskan pelukanya begitu juga Deva.

"Maaf udah bikin kamu hancur, aku aku akan jelasin kenapa aku bersikap seperti tadi aku emang salah seharusnya aku bilang sama kamu dari kemarin kemarin biar ngga salah paham tapi aku takut kamu marah kamu mau dengerin aku kan ?" Jawab Deva menggenggam tangan Putri.

"Gue ngga habis pikir gimana jalan pikiran lo" jawab Putri membuang muka asal agar tidak bertemu mata Deva.

"Plis beri aku kesempatan jelasin semuanya, kamu boleh marah setelah itu asal jangan pergi dari kehidupan aku"

"Oke tujuh menit" jawab Putri

"Ceritanya panjang ngga cukup tujuh menit"

"Terserah mau apa engga, kalau ngga mau aku mau kekelas"

"Iya iya oke" jawab Deva kemudian menarik tangan Putri untuk duduk di sofa tua.

Ice Girl's ( TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang