Part 32

10.5K 449 19
                                    

Lepaskan daripada memaksa
Ikhlaskan dari pada menyakitkan
Relakan daripada berjuang sendirian
-Hanin Devia Ratnasari


Putri dan Deva berakhir membolos dirooftop sampai bel pulang, Putri sangat lega sesak yang dihatinya sudah hilang

"Udah bel pulang, ambil tas terus pulang aku tunggu diparkiran nanti kita ngobrol dicafe Merah Putih sama Riko" ajak Deva kepada Putri.

"Iya, tapi aku takut kalau Riko marah sama aku"

"Gausah takut ada aku"

Putri mengangguk menurut saja dan lalu Deva dan Putri pergi dari rooftop kembali kekelas masing masing untuk mengambil tas.

"Wah wah bolos lo ya ? Ga ajak ajak ni anak" ujar Dela yang belum pulang dikarenakan piket.

"Ya lo ngga bilang ikut, yang bersih piketnya, bay gue pulang dulu dada" jawab Putri melambaikan tangan kepada Dela dengan senyum lebar.

"Sarap tu anak tiba tiba nangis tiba tiba senyam senyum dasar ABG" guman Dela melanjutkan acara menyapunya.

"Sibuk main ML lagi ?" Tanya Putri melirik ponsel Deva.

"Eh udah di sini aja, kan kalau lagi gabut main ML" jawab Deva menyimpan ponselnya kedalam sakunya lalu membukakan pintu mobil untuk Putri.

"Emang kamu seminggu ini kemana aja aku telfon berkali kali ngga kamu angkat aku chat juga ngga dibalas jangankan dibalas di read aja engga samsek"

"Iya maaf aku seminggu ini sibuk ngurusin Hanin dia makin kesini makin drop" jawab Deva yang sudah menjalankan mobilnya dengan kecepatan rata rata.

"Ada baiknya kalau Hanin udah diopname besok kamu jenguk dia minta maaf"

"Minta maaf ngga ah gengsi"

"Kok gengsi sih kasian tau Hanin, kamu coba deketin dia lagi anggep dia kaya adik kamu, kamu mau bilang kita udah putus juga ngga papa aku kasian sama Hanin pasti tersiksa banget punya penyakit mematikan"

"Hah ogah lah itu sama aja aku nyakitin kamu ngga ngga lebih baik aku jaga jarak sama Hanin, aku pacaran sama dia dulu cuma gara gara paksaan Riko aku dulu sampai sekarang ngga pernah ada rasa sama dia bahkan tidak akan pernah"

"Iya aku ngerti tapi aku kasian sama Hanin dia sakit parah katanya sisa umurnya ga panjang lagi"

"Tapi ga gitu juga dong caranya"

"Oke terserah kamu mau pake cara gimana yang penting kamu minta maaf coba kasih waktu buat Hanin supaya bisa deket sama kamu"

"Tap-"

"Kamu ngga mau yaudah turunin aku disini setelah itu aku ngga mau ngomong sama kamu" potong Putri

"Ck untung sayang iya iya aku besok ke rumah sakit minta maaf sama Hanin, tapi aku anggap dia sebagai A D I K"

"Bagus oke ngga papa" jawab Putri langsung turun dari mobil karena mereka sudah berada di tempat parkir Cafe Merah Putih.

Putri dan Deva masuk kedalam cafe Riko sudah berada di meja pojok dekat jendela bersama dengan Rendra.

"Mau ngomong apa nih kaya serius banget pake ajak Putri lagi gue kan penasaran jadinya" ujar Riko ketika Putri dan Deva sudah duduk di depannya.

"Baru aja duduk pesenin minum dulu kek" jawab Deva memainkan kontak mobilnya.

"Oh iya lupa Ren pesenin minum untuk bos kita juga sang permaisurinya" jawab Riko.

"Lah gue ? Lo aja sono pesen gue masih sibuk" jawab Rendra sibuk dengan ponselnya.

Ice Girl's ( TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang