Capt 44

8.9K 419 1
                                    

Sebab yang berat bukan memilih, tetapi bertahan pada satu pilihan sampai akhir cerita.
-Putri Veronica

"Aku mau ngomong sama kamu, niatnya sih kesini mau ajak jalan jalan tapi kayaknya ga jadi aku mau ngomong sama kamu penting" ujar Deva setelah Putri kembali ke ruang tamu.

"Ngomong apa ? Yaudah ke balkon kamar aku aja, Lena udah tidur ? Tidur in aja di kamarnya sebelah kamar aku" jawab Putri dan Deva hanya mengangguk saja.

Setelah menidurkan Lena dikamarnya, Deva pun menyusul Putri dikamarnya, Deva menatap punggung Putri yang sedang sibuk bermain gitar lalu membuang nafas.

"Mau ngomong apa sih ? Kaya penting banget ?" Tanya Putri saat merasa Deva sudah duduk disampingnya.

"Aku ngga suka kamu deket deket sama cowok lain apalagi Satrio atau Devon"

"Kamu ngomong apa sih, Satrio itu cuma temen masa kecil aku, dan Devon aku ngga deket sama dia ogah banget"

"Terserah kamu mau bilang aku over protektif, posesif, ngekang atau apa lah itu, yang jelas aku ngga suka kamu deket sama Satrio dia suka sama kamu"

"Ngaco deh kamu, tau darimana coba" jawab Putri menaruh gitarnya.

"Aku sama Satrio itu sama sama cowok aku bisa liat dari matanya kalau dia suka sama kamu"

"Dia kan temen masa kecil kamu juga, ngga mungkin dia ngambil punya kamu, dan aku juga ngga ada rasa sama Satrio kok"

"Kamu bilang ngga mungkin ? Asal kamu tau dulu aku, Rendra, Riko, Satrio, Devon udah temen deket banget jaman SMP dulu, kita pecah gini gara gara cewe, dulu ada cewe namanya Diana dia pacaran sama aku, tapi selingkuh sama Devon, eh udah gitu malah sama Satrio, aku cuman was was aja sama mereka berdua" ujar Deva bercerita sembari mengusap rambut Putri

"Aku bukan Diana yang bisa nemplok sana sini kamu ngga usah mikir aku bakal suka sama Satrio aku udah anggap dia kaya abang aku aja ngga lebih dari itu karena disini hanya ada nama kamu" jawab Putri menggenggam tangan Deva dan menunjuk dadanya(pas bagian hati gituh:v awokwok apa sih back to laptop :v)

"Aku sadar banyak orang yang ingin memilikimu pengen deket sama kamu, bahkan aku mikir aku belum bisa bahagian kamu"

"Kamu udah bikin aku bahagia, kamu emang ngga sempurna ataupun istimewa tapi kamu selalu bisa buat aku seneng dengan cara kamu yang sederhana, dan seharusnya yang ngomong gitu aku, karena kamu kan banyak yang ngejar ngejar"

"Kamu tetap milik Deva sekarang besok kemarin dan selamanya" jawab Deva memeluk Putri dan Putri hanya tersenyum dibalik pelukan Deva.

Nyaman, itu yang Putri rasakan sekarang, berada dipelukan Deva selalu membuat Putri merasa aman.

"Coba nyanyi aku lagi pengen denger suara kamu" ujar Deva mengelus puncak kepala Putri.

"Ngga mau nyanyi" jawab Putri memposisikan kepalanya dirasa bidang Deva.

"Kok ngga mau ? Mau dong"

"Engga ah malu tau ngga kamu kan pernah denger aku nyanyi di Cafe merah putih"

"Baru sekali, lagian kenapa malu ? Pas dicafe ditonton orang banyak ngga malu ?"

Ice Girl's ( TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang