Capt 45

9.2K 403 0
                                    

Aku tidak akan menyuruhmu dan memaksamu bertahan dan tidak akan melarangmu untuk pergi. Jadi apapun yang kamu inginkan lakukanlah, kerena hidup bukan tentang siapa yang kuat menahan tapi siapa yang mampu bertahan.
-Putri Veronica

Putri Deva dan Lena sudah selesai membersihkan dapur, nastar yang mereka buat pun sudah matang, Putri dan Lena sedang sibuk menata nastar ke dalam toples sesekali Lena memakannya itu mengundang gelak tawa mereka bertiga.

"Kak mamam" ujar Lena mengelus perut gendutnya.

"Mau mamam lagi ? Kamu kan habis mamam nanti tambah gendut mau ?" Jawab Putri.

"Engga mau tapi Lena lapal"

"Kamu kan udah makan banyak udah makan nastar juga"

"Lena lapal"

"Kamu kan abis mamam ?"

"Pengen mamam lapal Lena lapal"

Lena terus saja merengek meminta makan padahal belum lama Lena makan dan juga sudah menghabiskan banyak nastar, tapi kenapa sudah lapar saja dasar perut karet. Putri membuang nafas kasar menatap Lena yang terus merengek meminta makan.

"Iya iya kakak ambil in makan tapi ngga usah nangis ngga malu diliat kak Deva ?" Jawab Putri melirik Deva yang sedari tadi hanya menonton.

"Ga jadi makan Lena udah kenyang" jawab Lena membuang muka sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Kok udah kenyang emang udah makan ?" Tanya Deva.

"Makan hati" jawab Lena membuat Deva dan Putri sama sama melongo, bicara Lena sudah seperti orang dewasa saja dari mana Lena tau bahasa seperti itu ? Siapa yang mengajarinya. Namun tawa Putri dan Deva tiba tiba pecah mengingat apa yang baru saja dikatakan oleh Lena.

"Kalian kenapa teltawa ngga ada yang lucu" ujar Lena memasang muka sebal.

"Kamu yang lucu tadi makan hati siapa yang ajarin hmm ?" Jawab Deva mencubit hidung Lena pelan.

"Yang ngajalin ngga ada, Lena kan seling liat di tipi kalau lagi malah malah bilangnya makan hati, emang hati apa yang dimamam ? Lena pengen coba kak" jawab Lena dengan polosnya.

"Terserah deh sekarang jadi makan ngga ?" Tanya Putri menaikan satu alisnya.

"Engga Lena ngga jadi lapal, Lena mau mainan belbi dulu kalian ngga boleh itut awas kalau itut" jawab Lena lalu berlari meninggalkan Deva dan Putri yang hanya terkekeh dengan tingkah Lena.

"Bunda masih lama pulangnya kayaknya, kalau kamu capek pulang dulu aja Dev ngga papa, kayaknya kamu capek banget dari tadi diem aja" ujar Putri melihat Deva yang sedang menutup mata.

"Engga aku ngga cape, aku lagi mikirin kamu" jawab Dela masih dengan posisi awal.

"Kan udah ada sama kamu kenapa di pikirin ?" Jawab Putri sedikit terkekeh.

Deva tidak menjawab melainkan hanya membuka mata menatap Putri lekat menepis jarak antara dirinya dengan Putri, jantung Putri pun serasa ingin mencolos keluar dari kediamannya, baru kali ini Putri menatap Deva dengan jarak yang sangat sangat dekat kalau saja Deva memajukan wajahnya satu kali lagi sudah pasti bibir mereka akan bersentuhan.

Ice Girl's ( TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang