Capt 23

10.2K 478 3
                                    

Tidak ada air mata yang menetes sia sia. Sebab ia mengajarimu untuk saling mengerti dan menjaga. Hingga nanti kau tak akan tersakiti lagi.
-Rendra Setyaji


Pagi pagi sekali pukul lima Putri sudah menggedor gedor pintu kamar Dimas. Awalnya Dimas masa bodo dan hendak melanjutkan mimpinya, tapi akhirnya geram sendiri mendengar adiknya yang tidak berhenti berhenti memanggil namanya.

"Bang bang banguuuuuuuunnnnn" panggil Putri berteriak

"Apaan sih lo gangguin mimpi indah gue aja" jawab Dimas dengan muka bantal hendak menutup pintu kamarnya lagi.

"Ee bang lo mandi sekarang kita berangkat lebih pagi plisss" tahan Putri sambil memohon agar abangnya itu mau mengikuti maunya.

"Ini masih jam lima kita berangkat jam tujuh ngga akan telat"

"Kita berangkat jam setengah enam"

"HHAAAA ? Ngga ajak sono temen lo"

"Bang mereka berdua ngga bakal mau ishh"

"Gue juga ngga mau"

"Harus mau"

"Eng ngga"

"Hiish ketua OSIS tu harusnya berangkat lebih awal nanti reputasi hancur tau rasa lo"

"Ck, emang kenapa sih harus datang segitu pagi nya"

"Ada deh pokoknya plis berangkat ya setengah enam" ucap Putri menampilkan puppy eyes nya yang langka dan menangkup kedua tangannya

"Ck iya iya gue mandi dulu"

"Oke baik makasih abang ku sayang" jawab Putri lalu pergi dari depan kamar Dimas.

05.30

Putri sudah berada didepan rumah tentu dengan Dimas yang sedang memanasi mobilnya sebentar.

"Cepet ayo bang berangkat" rengek Putri menggoyangkan lengan Dimas.

"Ngga mau sarapan beneran ?" Tanya Dimas meyakinkan.

"Engga buruan kenapa sih sarapan dikantin sekolah juga bisa"

"Tap-"

"Bang jalanin sekarang ngga" potong Putri membuat Dimas langsung saja menjalankan mobilnya

Dimas sebenarnya heran kenapa adiknya itu tergesa gesa ke sekolah sepagi ini, tapi untuk bertanya Dimas juga canggung karena tetap saja dirinya orang baru di kehidupan Putri, walaupun dirinya kakak kandung Putri. Dimas memutuskan untuk diam pasti nanti entah kapan Putri akan menceritakan masalahnya kepada dirinya walaupun bukan sekarang.

Sedangkan Putri masih sibuk dengan pikirannya. Bagaimana cara menghindari Deva ? Memang tujuan Putri berangkat sepagi ini hanya ingin menghindari Deva. Sebenarnya dirinya juga malas untuk berangkat sepagi ini dirinya bukan siswa nerd yang suka berangkat pagi buta. Tapi lebih baik Putri berangkat sepagi ini jika harus bertemu dengan Deva itu membuatnya sakit saja.

"Kenapa sih lo sebenarnya berangkat sepagi ini ? Ada masalah sama Deva ? Ngehindar dari Deva ?" Tanya Dimas sangat sangat penasaran dengan alasan Putri berangkat sepagi ini.

"Lo kok tau ?"

"Serius lo ada masalah sama Deva ? Padahal gue cuma nebak doang"

"Ya gitu emang ada sedikit masalah"

"Kalau ada masalah itu selesaiin baik baik dalam sebuah hubungan itu pasti ada masalah ngga mungkin jika terus terusan berjalan mulus, dan lo ngga seharusnya menghindar gini"

Ice Girl's ( TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang