Capt 50

9.6K 454 0
                                    

Percayalah, jika dia ditakdirkan untukmu, sejauh apapun dia melangkah, sesering apapun dia singgah, dia akan tetap kembali bersamamu
-Ayna Nadila

Sudah dua minggu hari ini Putri dirawat dirumah sakit tapi dirinya belum juga sadar, bangun dari komanya. Devapun setiap hari menunggu Putri, seperti sekarang ini Deva sedang berada diruangan Putri menunggu Putri sadar. Tiada yang berubah masih seperti hari hari kemarin, hanya ada suara Tit tit tit dalam ruangan itu.

"Bangun Put, apa kamu ngga cape tidur terus ? Ngga kangen gitu sama aku ?" Ujar Deva mencium punggung tangan Putri.

"Cepet sadar, miss you" lanjut Deva mencium kening Putri.

Sepuluh menit Deva hanya diam menatap Putri sendu berharap hari ini Putri bangun, Deva yang melihat Putri mengerjapkan matanya langsung berdiri dan menekan tombol yang tersedia untuk memanggil sang dokter.

"Dok dok Putri udah sadar dok" ujar Deva saat seorang dokter masuk kedalam ruangan Putri.

"Iya sebentar saya periksa dulu" jawab Dokter itu kemudian Deva menangguk.

Deva menunggu diluar sendiri, pasalnya kedua orang tua Putri sedang pulang ke rumahnya, sedangkan Dimas sedang mengantarkan Dela pulang kerumah.

"Gimana dok keadaan Putri ?" Tanya Deva langsung saat dokter selesai memeriksa Putri.

"Alhamdulilah pasien sudah sadar dari komanya, kondisinya juga tidak terlalu buruk, tapi jangan biarkan pasien banyak bergerak, luka diperutnya belum sembuh total" jawab dokter itu.

"Baik dok terimakasih"

"Kalau begitu saya pergi dulu"

Deva mengangguk, dalam hatinya Deva bernafas lega, akhirnya Putri bangun sari tidur panjangnya. Deva melangkah masuk kedalam ruangan Putri, terlihat Putri yang sedang menatap Deva dengan senyum lebar, Deva pun membalas senyuman Putri.

"Akhirnya sadar juga dua minggu kamu koma" ujar Deva mengusap rambut Putri.

"Dua minggu lama banget ?" Jawab Putri mengerutkan keningnya.

"Kamu kenapa nyusulin aku huh ? Terus kenapa pake acara lindungin aku harusnya aku yang jagain kamu"

"Aku takut kamu kenapa kenapa Deva, Devon itu nekat bahaya, aku ngga mau kamu kenapa napa"

"Harusnya kamu ngga usah nyusul, aku udah siapin polisi juga sebelum ke sana aku tau kalau Devon itu nekat banget. Kamu bikin semua orang khawatir"

"Iya iya kamu jadi bawel gitu sih ?"

"Karena aku sayang sama kamuu"

"Dev" panggil Putri menggigit bibir bawahnya.

"Iya kenapa ? Ada yang sakit ? Mau minum atau ma-"

"Bukan"

"Terus ?"

"Aku ada yang pengen aku omongin sama kamu tapi kamu jangan marah ya"

"Iya iya apa ? Masak baru sadar aku marah in kasian"

"Aku, aku kuliah di London berangkatnya seminggu setelah pengumuman ujian"

Ice Girl's ( TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang