Capt 18

10.6K 479 5
                                    

Mencintai sepenuhnya dibalas ala kadarnya.
-Riko Steven

Putri dan bundanya baru saja berangkat menuju rumah Dimas tentu dengan ayahnya juga, ayah Putri bahkan sampai mengambil cuti, Andreas sungguh tidak tega jika melihat Liana istrinya menjadi sering melamun.

"Put ini alamatnya ?" Tanya Andreas saat sudah berada didepan rumah alamat yang mereka tuju

"Iya yah" jawab Putri mencocokkan nomer rumah itu dengan alamat yang berada diponselnya

"Bun, bunda harus pasang hati yang kuat ya jaga jaga jika Dimas itu bukan anak kita" ujar Andreas mengusap punggung istrinya

Putri dan kedua orang tuanya memasuki rumah yang cukup besar itu, sudah dapat ditebak ini pasti orang kaya

Ting tong ting tong

Putri menakan tombol bel yang berada disamping pintu, dan setelah beberapa detik seorang berumuran sama dengan bundanya membuka pintu rumah itu

"Eh maaf cari siapa ya ?" Tanya wanita itu

"Apa anda ibunya Dimas ?" Tanya Andreas

"Iya benar ada apa ya ?"

"Kami ada perlu dengan anda dan suami anda"

"Oh iya silahkan masuk dulu, kebetulan suami saya ada dirumah"

Mereka bertiga mengangguk dan mengikuti tuan rumah masuk kedalam rumah mewahnya itu.

"Silahkan duduk sebentar saya panggil suami saya dulu"

Mereka bertiga mengangguk lagi, Bunda Putri yang biasanya selalu cerewet menjadi banyak diam, Putri memandang wajah bundanya sendu semoga saja Dimas benar benar Abangnya.

"Ini minumnya silahkan diminum" ujar seorang pembantu membuyarkan lamunan Putri.

"Ada apa ya mencari saya ?" Tanya Suami wanita paruh baya tadi setelah bersalaman

"Perkenalkan dulu saya Andreas ini istri saya Liana dan ini anak saya Putri" jelas Andreas

"Oh iya saya Tedy dan ini istri saya Mela sebentar ini kamu bukanya Putri yang sering manggung dicafe saya ? Cafe Merah Putih ?" jawab Tedy dengan senyum.

"Iya om bener banget om manager cafe kan ?"

"Benar ada apa ya kesini ?"

"Jadi saya kesini mau menanyakan sesuatu perihal Dimas maaf jika kami lancang apa Dimas bukan anak kandung kalian ?" Tanya Andreas dengan sesopan sopannya agar tidak menyinggung perasaan Tedy

"Dan ini apakah ini foto masa kecil Dimas seperi ini ?" Tanya Liana mengeluarkan foto Dimas saat Dimas berusia tujuh tahun saat Dimas diculik

"A-apa kalian orang tua kandung Dimas ?" Tanya Mela yang siap memecahkan tangisnya

"Jika pertanyaan kami jawabannya iya berarti memang Dimas anak kita"

"Tidak kalian tidak akan bisa mengambil Dimas dari saya dia anak saya sampai kapan pun" jawab Tedy menahan marah

"Tapi kita keluarga kandungnya om kami juga ingin berkumpul dengannya" jawab Putri dengan lembut

"Pa sudah lah mereka ini keluarga kandungnya, pak buk nanti kita tunggu jawaban Dimas ya biarkan dia yang mengambil keputusan Dimas sebentar lagi pulang " jawab Mela

"Baiklah iya bu tapi apa kalian bisa menceritakan bagaimana bertemu dengan Dimas, karena saat itu kami hanya menangkap premannya, dan kata preman itu anak kami diambil orang lain"

Ice Girl's ( TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang