Chapter 1

2.4K 138 16
                                    

"kring..kring"
Seorang bocah laki laki tampan masih tertidur pulas ketika matahari sudah terbit dan waktu pun menunjukkan pukul 06.30. Ya, dia adalah Su Xinhao. Bocah tampan namun pemalas.

"Xinhao ? Apakah kau tidak akan bangun ?" teriakan seorang pria yabg lebih tua darinya menggema dibalik pintu kamar.

"hhuuuaaaah.. Ge, bahkan matahari pun belum muncul.." jawaban si bocah tampan yang masih setia menutup matanya.

"dasar pemalas ! Jangan salahkan jika gege menelpon ibumu, dan akan dipastikan bahwa uang jajanmu selama sebulan berkurang 50%.." ancam seorang gege yang tidak mau kalah.

"baiklah kau menang Chengxin ge.." dengan terpaksa xinhao bangun dan segera menuju kamar mandi.

"gege tunggu di ruang makan, kita akan berangkat bersama xiaohao !"

Tanpa ada jawaban lagi dari sang adik, Chengxin pun pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.
Ya, beginilah aktivitas yang terjadi di rumah besar mereka setiap harinya. Mereka hanya tinggal berdua. Bukan berarti dibuang atau berstatus anak yatim, akan tetapi kedua orang tua mereka masih mengurusi bisnis yang terdapat dibeberapa negara.
Meskipun mereka merasa kesepian, tapi mereka mengerti bagaimana kondisi orang tua mereka. Mereka yakin bahwa ayah dan ibunya ingin menyiapakan sesuatu yang besar bagi masa depan mereka berdua.



Xinhao POV

Setelah selesai mandi, aku pun langsung memakai seragam sekolah dan turun ke ruang makan sebelum gege-ku yang cerewet mengomeliku habis-habisan. Tapi, meskipun begitu aku tetap menyayanginya karena dia adalah orang terdekatku setelah ayah dan ibu. Ya.. Bisa dibilang bahwa aku adalah seorang anak yang tidak pandai bergaul dengan orang lain. Bukan tidak ada yang mau mendekatiku, justru aku yang tidak membiarkan mereka mendekatiku. Aku benci dengan mereka yang hanya memandangku karena harta dan kekuasaan. Padahal yang bergelimbang harta itu bukan aku, melainkan kedua orang tuaku.

"cepatlah habiskan sarapanmu, kita akan terlambat" Chengxin ge memulai pembicaraan.

"hmm.." aku hanya menanggapinya dengan bergumam, karena dia sudah tahu kalau aku adalah orang yang bisa dibilang irit mengeluarkan kata-kata.

"jika kau terus bersikap seperti itu, tidak akan yang mau berteman denganmu xiao didi-ku !"

"aku tidak peduli, aku hanya menjadi diriku sendiri. "

"kau akan berubah, setelah bertemu dengan orang yang terlihat istimewa dimatamu. Lihatlah sekelilingmu, tidakkah kau ingin memiliki teman satupun ? Bahkan sekarang kau sudah menjadi siswa Junior High Scholl. !" gege-ku mulai dengan ocehannya yang sangat mirip dengan ibuku.

"gege, kau sangat mirip dengan ibu."

"apa kau bil-.."
Ucapan gege-ku terpotong setelah melihat handphonenya bergetar menandakan ada seseorang yang menghubunginya.

"Ya ?"

"...."

"Baiklah, tunggu aku sebentar lagi. Aku akan menghabiskan sarapan bersama adikku dulu" gege-ku menutup telponnya.

"Yuhang ge ?" aku berusaha untuk menebak.

"Siapa lagi kalau bukan dia." Chengxin ge menjawab dengan memutar bola matanya malas.

"Kalian bertengkar ?"

"Hanya masalah kecil, kau tidak perlu ikut campur !"

"Asal kalian tahu, kalian seperti sepasang kekasih." ucapku sambil menggodanya.

"Tahu apa kau tentang kekasih ? Dia hanya sahabatku dan kita berdua itu laki laki. Jangan bicara sembarangan, bahkan kau pun tidak punya teman !"

Aku terkekeh menanggapi ucapan gege yang mulai marah.

"Ayo, Yuhang sudah menunggu didalam mobilnya !" Chengxin ge kembali bicara.

Aku pun mengakhiri sarapanku dan bersiap untuk menjalani aktivitas di sekolah baruku.
Semoga ada sesuatu yang menarik...








TBC..
:)
Baru pertama kali bikin ff, ini kisah pertemanan yang mungkin sedikit manis nantinya.
Castingnya semua dari anak anak TF.
Cast yg lain akan hadir seiring berjalannya cerita :"

Dia (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang