Flashback On
Hari sudah sore saat itu. Seseorang keluar dari ruangan pribadinya di kantor. Yuhang berjalan pelan sambil memperhatikan walpaper ponselnya. Sudah lebih dari satu hari ia dan Chengxin tidak bertukar pesan. Padahal meskipun mereka sering bertemu di rumah, Chengxin selalu membalas pesannya saat ia iseng mengirim kata rindu di tengah rapat. Tapi sekarang tidak, setelah kesalahan terbesarnya sudah terungkap.
Saking rindunya, Yuhang memutuskan untuk menemui sang istri di rumah sakit. Jika ditanya sakit hati atau tidak, tentunya Yuhang akan menjawab ‘ya’. Jiaqi bukanlah sekedar teman bagi Chengxin. Pria tampan bertubuh kurus itu pernah mengisi relung hati istrinya di masa lalu saat ia sempat tidak ada disana. Mereka pernah menjadi sepasang kekasih walau Yuhang sendiri tau jika Chengxin tidak pernah berhenti mencintainya. Namun tetap saja rasa cemburu selalu ia rasakan.
Terlalu sibuk menerawang kisahnya dulu, singkat cerita ia sudah sampai di dalam mobil. Yuhang mengendarai mobilnya dengan kecepatan standar karena sebelum tiba di rumah sakit ia harus membeli bingkisan terlebih dahulu untuk Jiaqi dan juga Chengxin.
.
.
.
Hanya menghabiskan waktu setengah jam, Yuhang sudah memarkirkan mobilnya di halaman rumah sakit. Ia cukup terburu-buru datang ke ruang resepsionis untuk mengetahui nomor ruangan yang ditempati oleh Jiaqi sekarang. Setelah selesai mendapatkan nomor, Yuhang melanjutkan perjalanannya menuju lantai dua sesuai arahan dari petugas. Ketika melihat sebuah ruangan yang bernomor sama dengan kertas kecil yang ia genggam, Yuhang mendekati tempat itu. Namun sebelum membuka kenop pintu, samar-samar ia mendengar sebuah percakapan yang cukup mengejutkan.
‘A-apa yang sebenarnya terjadi pada Jiaqi ?’
‘A-aku...’
‘Kau tidak akan membohongiku sama seperti Yuhang kan ?’
‘Berhentilah menyalahkan suamimu.’
‘Tidak usah beralibi jika kau memang tidak mau memberitahuku.’
‘Baiklah. Pihak rumah sakit sedang kelimpungan karena sulit sekali menemukan pendonor jantung yang cocok untuk Jiaqi.’
‘A-apa ?’
‘Jiaqi menderita kanker jantung stadium akhir. Harusnya Jiaqi sudah mati. Dia menderita penyakit ini lebih dari tiga tahun. Namun sekarang kondisi Jiaqi berbeda. Dia benar benar lemah karena penyakitnya bertambah ganas. Andaikan Jiaqi memeriksakannya lebih awal mungkin dia masih bisa diselamatkan sampai sembuh. Itu yang dikatakan dokter. Aku tidak berbohong....Stok jantung memang ada tapi Jiaqi membutuhkan jantung segar bukan jantung yang diawetkan. Dan saat ini pihak rumah sakit belum menemukan manusia yang sudah tidak punya tujuan hidup. Jika dokter menggunakan jantung yang tersedia, takutnya tubuh Jiaqi tidak merespon dan malah menyebarkan infeksi ke organ vital lain. Sangat sulit menemukan pendonor apalagi dari jalur yang legal. Kecuali kalau kita menculik orang dan membunuhnya.’
‘Apa yang harus aku lak-...’
‘Jangan bertingkah gila. Si kembar masih sangat membutuhkanmu. Kita akan mencari cara lain.’
‘Aku akan membayar berapa pun asal Jiaqi bisa selamat.’
‘Kau tetap jaga dia. Aku akan menemui ayahku. Kebetulan beberapa sahabatnya adalah dokter spesialis. Semoga saja ada sesuatu yang bisa kita perbuat.’
Mendengar ucapan istrinya yang begitu menginginkan keselamatan Jiaqi membuat Yuhang terdiam. Apakah Chengxin bisa tersenyum kembali jika Jiaqi sembuh ? Satu pertanyaan itu seakan terus berputar dalam pikirannya. Ia memikirkan cara bagaimana bisa mendapat jantung segar yang dibutuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia (Completed)
Fanfic"Aku tidak mengenalmu, tapi mengapa setiap kali kita bertemu aku selalu merasakan bahwa kita pernah saling kenal" -Su Xinhao/Xiaohao/Shuai- "Maafkan aku Shuai, aku mohon..." -Zhu Zhixin- Genre : friendship, bromance Cast : Su Xinhao Zhu Zixin Ding...