Chengxin terbangun. Tubuhnya terasa remuk. Bahkan hanya dengan gerakan kecil saja, membuat seluruh tubuh Chengxin seperti jatuh dari gedung. Ia teringat bagaimana kasarnya Yuhang tadi malam. Entah masalah apa yang Yuhang alami. Biasanya mereka melakukannya dengan lembut. Tapi malam tadi benar-benar berbeda.
Chengxin mengusap tangan Yuhang yang masih melingkar di pinggangnya. Kemudian ia berpikir. Apakah mereka akan tetap seperti ini ? setelah ia memberikan segalanya untuk Yuhang. Setelah ia bersikap layaknya jalang di luar sana yang rela melebarkan pahanya tanpa ada hubungan yang jelas. Apakah status sahabat sudah cukup ? meskipun ia tahu bahwa dirinya dan Yuhang sudah lebih dari pasangan.
Bagaimana jika orang tua mereka tahu ? apakah mereka masih akan bersama ? Chengxin mencoba membalikan badannya meski terasa amat menyakitkan. Pria manis itu menatap wajah damai Yuhang. Wajah yang selalu ia pandang setiap hari. Wajah yang membuatnya menjadi orang paling bahagia. Jika ada definisi lebih dari ungkapan cinta. Maka Chengxin sudah mengatakannya berulang di depan wajah Yuhang.
"Wo ai ni." Chengxin mengecup puncak hidung Yuhang.
Yuhang membuka mata. Ia kembali mengecup Chengxin. Bukan hidung, tapi tepat di bibir. Chengxin terkekeh.
"Masih belum puas ?" tanya Chengxin.
Yuhang menggeleng, "Bahkan jika kusentuh ratusan kali pun rasanya tidak akan puas.""Yuhang, bagaimana jika orang tua kita tahu ?"
Mendapatkan pertanyaan itu, Yuhang mendekatkan wajahnya. Ia mengecup lama kening Chengxin.
"Xiaoxin apa pun yang terjadi, hatiku tidak pernah berubah. Jika nanti kau benar-benar membenciku. Hatiku akan tetap sama. Jika akhirnya kau bersama orang lain pun. Aku tetap mencintaimu."
Chengxin menarik nafas, "Aku tidak akan membencimu dan aku tidak akan pernah bersama orang lain."
Yuhang tersenyum sambil mengusak rambut orang tersayangnya, "Aku mandi dulu."
Melihat Yuhang bangun dan memasuki kamar mandi dengan keadaan telanjang membuat pipi Chengxin merona. Pria manis itu segera mengenyahkan pikiran mesumnya dan kembali memejamkan mata.
Setelah menutup pintu kamar mandi, Yuhang menyalakan shower. Kemudian ia membiarkan tubuhnya diguyur air. Hati Yuhang hancur. Ia ingin berteriak tapi tak bisa. Yuhang merasa brengsek. Setelah semua yang diberikan Chengxin, dirinya malah berkhianat. Meskipun hatinya utuh. Tapi ia tidak bisa membayangkan bagaimana terpuruknya Chengxin jika pria manisnya tahu bahwa ia sudah bercinta dengan tunangan orang lain. Yuhang hanya bisa terisak. Pikirannya masih buntu.
Beberapa menit kemudian, tubuh Yuhang merasa lebih segar. Ia keluar dari kamar mandi dan segera memakai seragam sekolahnya. Sedangkan Chengxin malah kembali terlelap. Yuhang terkekeh. Ia mendekati Chengxin dan mengusap kepalanya.
"Wake up princess." Bisik Yuhang.
"ngh.. 5 menit lagi."
Yuhang menghela nafas, lalu ia mulai menciumi seluruh wajah Chengxin dengan gemas membuat Chengxin terpaksa bangun dari tidurnya.
"Ya..ya..ya aku bangun."
"Aku menyiapkan sarapan dulu, setelah mandi cepat ke bawah."
***
Pagi yang hangat menyapa kediaman tuan Wu. Nyonya rumah Dilraba sedang menyiapkan sarapan spesial untuk suami tercinta. Sepasang tangan kekar melingkari pinggang langsingnya. Dilraba tersenyum, ia menoleh dan memberikan kecupan kepada sang suami.
"Sayang, Zhuzhu belum pulang ?" tanya Yifan.
"Mungkin besok siang." Jawab Dilraba.
Yifan mengangguk, "Apakah Shuai juga ikut acara itu ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia (Completed)
Fanfiction"Aku tidak mengenalmu, tapi mengapa setiap kali kita bertemu aku selalu merasakan bahwa kita pernah saling kenal" -Su Xinhao/Xiaohao/Shuai- "Maafkan aku Shuai, aku mohon..." -Zhu Zhixin- Genre : friendship, bromance Cast : Su Xinhao Zhu Zixin Ding...