Chapter 5

808 78 36
                                    

Pesta berlangsung dengan meriah. Semua orang begitu menikmatinya, terkecuali seorang pemuda manis yang berdiri di ujung ruangan sambil memikirkan kejadian yang tadi. Dia masih heran, seolah-olah dia memang tidak tahu apa-apa.

"Hei, apa yang kau pikirkan Shuai ?"
Tiba-tiba saja Yuhang menghampiri, Shuai pun terlonjak kaget.

"E-eh.. Tidak ge. Aku hanya merasa aneh." Jawab Shuai dengan pelan.

"Coba ceritakan padaku, siapa tahu aku bisa membantu."

"Mengapa gege-ku mengenal Zhixin, sedangkan aku tidak ? Padahal aku selalu tinggal dengan Chengxin ge, aku tahu dengan siapa dia berteman tapi aku benar-benar tidak tahu kalau dia mengenal Zhixin !" Shuai mulai mengungkapkan isi pikirannya dengan nada menuntut penjelasan.

Yuhang hanya terkekeh mendengar celotehan adik dari orang kesayangannya. Meskipun sebenarnya ia sangat ragu untuk mengeluarkan kata-kata yang bisa saja memperkeruh keadaan.

"Kenapa tidak kau tanyakan langsung pada gege-mu atau......pada Zhixin saja ?"

"Zhixin ? Itu tidak mungkin ge, bahkan dia seperti benci melihatku." Entah kenapa ketika Shuai mengatakan itu, hatinya merasa sakit.

"Terkadang apa yang kau lihat belum tentu benar Shuai, bisa saja karena kau tidak mengenalnya sama sekali hm." ujar Yuhang dengan nada yang lebih menyenangkan.

"Apakah aku harus menanyakan ini pada Chengxin ge ? Dia akan menjawab jujur ?"

"Coba saja, dia gege-mu. Dia teramat menyayangimu Shuai."

"Hmm no.. Dia lebih menyayangimu daripada aku sepertinya. Asal kau tahu ge, Chengxin ge bahkan pernah menangis semalaman hanya karena melihatmu menerima telpon dari seorang wanita hahahaha"

"Dia memang kekanakan tapi benar aku mencintainya."

"Kalau begitu jangan pernah tinggalkan dia ge. Kau adalah bahagianya."

"Hmmm.... Cepatlah kita bergabung dengan yang lain. Gege-mu sedang menunggu, ayo !"

Tanpa menjawab, Yuhang langsung membawa Shuai dari tempat itu. Ia sempat memikirkan apa yang dikatakan calon adiknya. Yuhang hanya takut bahwa dia tidak bisa menepati janji.

***
Dilain tempat, seorang pemuda tampan sedang risih dengan kelakuan kakak kelasnya yang terus saja mondar-mandir.

"Chengxin ge, apa kau tidak lelah ?"

"Diam Yaowen, aku hanya tidak tenang karena Shuai belum kembali !"

Ya pemuda tampan itu adalah Liu Yaowen. Dia adalah teman sekaligus saudara jauh dari seorang Huang Yuhang. Dengan senyuk smirk-nya ia mulai menggoda Chengxin.

"Kau menunggu adikmu ? Kurasa kau hanya ketakutan kalau Yuhang ge disapa oleh wanita cantik di pesta ini kan ?"

"Hisssh.. Apa maks-- awww.."
Sebelum menyelesaikan bicaranya, tiba-tiba jus alpukat mengotori pakaian Chengxin.

"Maaf tuan.. A-aku tidak sengaja. Aku mohon maafkan aku."
Seorang pemuda bertubuh kurus nan cantik mulai membersihkan pakaian Chengxin dengan tergesa.

Sementara, Liu Yaowen bukannya membantu dia malah diam tanpa kata dengan pandangan yang tertuju pada pemuda cantik tersebut.

"Ah tidak apa apa. Ini akan segera kering."

"Ini kesalahanku tuan. Mungkin aku sedikit tidak fokus. Sekali lagi maafkan aku.
Pemuda cantik itu terus membersihkan pakaian Chengxin dengan tisu di tangannya.

"Bisakah aku membantumu membereskan kekacauan ini nona ?"
Tanpa diduga akhirnya Yaowen mulai membuka suara.

"Sejak kapan kau peduli pada orang lain heh ?" Chengxin berujar dengan nada ketus.

Dia (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang