Flashback On (2 years ago)..
Sudah cukup lama Shuai menunggu Zhixin di taman sekolah. Semua teman kelas Zhixin sudah berhamburan keluar, namun bocah jangkung itu tak kunjung terlihat. Bosan menunggu, akhirnya Shuai berinisiatif untuk menyusul Zhixin karena kebetulan juga hari sudah begitu siang.
Bunyi derap langkah Shuai terdengar ke seluruh penjuru koridor, ia mulai menaiki anak tangga demi mengajak Zhixin pulang. Bukan mengajak, akan tetapi sudah kebiasaan mereka berangkat dan pulang bersama.
Semua kelas sudah nampak sepi, kecuali kelas Zhixin yang pintunya sedikit terbuka menandakan bahwa di dalam masih menyisakan orang. Perlahan Shuai mendekati pintu tersebut. Hatinya cukup sesak saat melihat orang yang ia tunggu sedang asyik bercanda dengan orang lain.
Shuai mendapati Calissa yang tak hentinya tersenyum sambil memegang pena dan buku tulis tergeletak di mejanya. Sementara Zhixin menopang kepalanya menyamping ke arah Calissa hingga wajah mereka nampak begitu dekat.
Menghela nafas berat, Shuai segera pergi dari tempat itu. Ia menyeka air matanya yang tak sengaja turun. Entah apa sebabnya, Shuai merasa amat cemburu, padahal dirinya tahu bahwa semua anak layak berteman dengan siapapun.
.
.
.“Calissa ini sudah terlalu siang. Shuai pasti menungguku.”
Gadis itu mendecak kesal. Padahal ia rela pulang malam asalkan tetap belajar bersama Zhixin.
“Tapi aku belum mengerti materi hari ini.” ketus Calissa.
Zhixin tertawa pelan, kemudian mengusak surai gadis di sampingnya. “Belum mengerti tapi kau sangat cepat menyelesaikan soal-soal yang kutulis.”
“Ayo besok belajar bersama lagi.” Pinta Calissa.
Zhixin terdiam sejenak, ia tiba-tiba teringat kejadian lima hari yang lalu saat Shuai dan Calissa terlibat pertengkaran besar di kamarnya.
“Aku minta maaf.” Lirih Zhixin.
“Maaf apa ?”
“Atas nama Su Xinhao aku minta maaf.”
“Dia yang salah, kenapa kau yang meminta maaf ?”
“Karena dia....... dia sahabatku.”
Calissa menangkup kedua pipi Zhixin, “Terimakasih sudah menjadi teman baikku Zhixin.”
Melihat situasi yang cukup sepi, Zhixin segera menurunkan tangan Calissa dari kedua pipinya. Mereka membereskan tas dan bangkit menuju keluar. Sopir pribadi keluarga Calissa sudah bersiap di depan gerbang. Namun sedari tadi mata Zhixin masih mencari seseorang. Shuai sudah tidak ada di lingkungan sekolahnya.
***
Su Xinhao berjalan lunglai ke lantai atas. Rumahnya terasa sepi. Chengxin belum pulang, sedangkan ayah ibunya sedang pergi ke Paris untuk membangun cabang perusahaan baru disana. Hanya ada beberapa pelayan yang membantu selama ayah dan ibunya sibuk.
Hatinya masih sesak. Ia benar-benar tidak rela jika Zhixin memiliki teman baru selain dirinya. Meremat dadanya berulang kali, Shuai mulai menangis terisak. Terdapat satu buah figura berisi gambarnya dan sang sahabat di nakas meja, namun wajah bahagia Calissa bersama Zhixin membuat Shuai menjadi emosi. Pikirannya menggelap.
Bocah manis itu membangunkan tubuhnya, kemudian meraih figura tersebut dan mencengkramnya erat.
Senyum manis terukir dari bibir keduanya. Semakin Shuai menatap lama, semakin terbayang Zhixin yang akan meninggalkannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/175226893-288-k246786.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia (Completed)
Fanfic"Aku tidak mengenalmu, tapi mengapa setiap kali kita bertemu aku selalu merasakan bahwa kita pernah saling kenal" -Su Xinhao/Xiaohao/Shuai- "Maafkan aku Shuai, aku mohon..." -Zhu Zhixin- Genre : friendship, bromance Cast : Su Xinhao Zhu Zixin Ding...