Chapter 14 (😭)

889 61 127
                                    

Yuhang POV

Mungkin aku terlihat jahat ketika aku belum siap memberitahu Chengxin tentang pertunangan ini. Aku benar-benar takut kehilangannya. Tiada yang lebih ku takutkan selain itu. Dia cintaku. Selamanya akan tetap begitu.

Tapi aku bisa apa dengan rencana pertunangan ini. aku tidak bisa berbuat apapun. Keputusan yang kuambil juga demi kebaikanku dan Chengxin. Aku sama sekali tak berniat mengkhianati Chengxin. Aku hanya akan meninggalkannya untuk sementara.

Mengapa aku tidak bisa menolak pertunangan ini ? karena bayangan ayah dan ibu yang menangis akibat keadaan keluarga yang berada diambang kehancuran masih terbesit di benakku. Saat itu, ketika usiaku masih sangat belia. Aku melihat ayah dan ibu sedang menangis. Yang mereka bicarakan hanyalah masa depanku. Bagaimana aku makan, bagaimana aku sekolah. Hal itu yang selalu mereka pikirkan. Sampai satu minggu kemudian, ada seorang pria yang diperkirakan usianya di atas ayahku datang ke rumah. Entah apa yang mereka bicarakan. Aku belum mengerti saat itu.

Tak lama setelah pria tadi pulang dari rumahku, ayah kemudian memeluk tubuhku. Air matanya menetes kembali. Sama halnya dengan ibu. Satu-satunya kalimat yang kuingat saat itu,

“Yuhang, ayah diselamatkan oleh seseorang, namanya Om Fei. Keluarga kita akan bangkit kembali. Tapi satu hal yang ayah minta. Jika suatu saat dia meminta tolong padamu, ayah mohon bantu dia. Setidaknya dia telah menyelamatkan keluarga kita.”

Aku pun hanya mengangguk mendengar ucapan ayah. Dan akhirnya, Om Fei benar-benar datang ke hadapan keluargaku dia memelas meminta pertolongan agar aku sanggup bertunangan dengan putrinya.  Dunia memang sempit. Putri dari seseorang yang sudah menyelamatkan keluargaku dulu adalah seorang wanita yang juga pernah ku selamatkan dari perampok. Tak kusangka dia malah jatuh cinta padaku dan memohon kepada ayahnya agar ia bisa bersanding denganku. Hari itu, ayah dan ibu menelponku dengan suara parau. Ku dengar ibu yang menangis terisak agar aku mau memenuhi permintaan Om Fei.

Aku benar-benar bimbang. Di satu sisi, aku sangat mencintai Chengxin. Tapi di sisi lain aku adalah manusia biasa yang memiliki hutang budi. Jika aku menolak dengan alasan mencintai Chengxin, aku tak punya kuasa apapun untuk mempertahankan Chengxin karena memang aku belum punya kekuasaan sendiri. Bukankah di jaman sekarang mempertahankan seseorang bukan hanya dengan perasaan saja ?

Aku berjanji setelah aku mampu menguasai perusahaan ayah yang tentunya menjadi hak warisku, aku akan merintis perusahaan yang akan kubuat dengan usahaku sendiri. Jika aku sudah menggenggam kekuasaan. Aku akan membawa Chengxin kembali. Bahkan aku akan mengenalkannya sebagai calon istriku didepan ayah dan ibu. Satu-satunya cara agar aku bisa terlepas dari Eunxi adalah membuktikan bahwa Chengxin lebih baik daripada Eunxi baik itu didepan keluargaku atau didepan keluarga wanita itu.
Memang rencanaku butuh waktu yang lama. Tapi, aku tak peduli jika Chengxin sudah berada dalam rengkuhan orang lain pun, aku akan tetap merebutnya kembali meskipun harus menggunakan cara yang kotor.

Setiap malam Tuhan mungkin bosan mendengar doaku. Ya aku selalu berharap perasaan Chengxin tidak pernah berubah. Karena itulah satu-satunya yang menguatkanku. Namun setelah kupikir, walaupun nanti Chengxin sudah benci padaku aku akan tetap memaksanya. Jika perlu, mengikatnya diatas ranjangku sendiri. Dia... milikku.

POV End

***


‘ddrt..ddrt’

Baru saja Chengxin keluar dari mobil, ponsel dalam sakunya sudah bergetar. Ketika ia buka, terdapat sebuah pesan dari orang yang baru saja ditemui. Chengxin tersenyum membaca pesan itu. Tanpa memakan waktu lama, si cantik mulai mengetikan sesuatu.

To : Jiaqi
‘ Ya aku sudah sampai.’

Setelah menekan tombol send, Chengxin menaruh kembali ponsel ke dalam tas. Ia bergegas masuk ke kamar untuk berganti pakaian. Targetnya setelah makan adalah mengerjakan tugas. Karena nanti malam Yuhang pasti menjemputnya.
Saat melewati ruang keluarga, Chengxin melihat Shuai yang tersenyum ke arah ponsel.

Dia (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang