Dari mana kita bisa menyampaikan rasa untuk orang yang kita cinta. Dari mana kita bisa mengucapkan indahnya kata-kata. Dari mana pula kita mampu membuat cerita dalam dunia nyata. Dan kenapa juga kita bisa untuk bicara.
Kalian tau? Semua karena dia...
Dua sejoli gila yang cukup terkenal di sekolahnya itu saat ini tengah berlarian menuju kelas. Siapa lagi kalau bukan Delon dan Cantik. Ya.. Selesai mendengar suara petir yang tiba-tiba saja menggelegar di lapangan tadi, keduanya memutuskan untuk menghentikan pembalasannya pada Pak Amin. Delon dan Cantik pun ketahuan membohongi Pak Amin soal kerasukan yang tadi Delon alami. Sedangkan sebagian penonton merasa kecewa karena Delon hanya berpura-pura saja, padahal jika itu benar terjadi pasti reputasi Delon disekolahnya akan bertambah tinggi.
Nafas Cantik tersenggal-senggal karena harus berlari dari lapangan belakang menuju kelas XI IPA 2. Dua tahun Cantik sekolah disini tapi ia baru menyadari kalau jarak antara keduanya lumayan jauh juga.
Sampai di depan pintu kelasnya, Cantik dan Delon menemukan makhluk bertubuh semampai dengan jaket hitam yang dikenakan. Raut wajahnya sekarang sangat tidak enak untuk dipandang.
Meski melihat pemandangan begitu dihadapan Cantik, cewe bermata bulat itu tetap memberikan senyum terbaiknya.
"Gagah," ucapnya malu-malu curut.
Tak menghiraukan ucapan yang didengar, cowo itu justru melirik laki-laki yang ada disamping Cantik. Bibir manisnya mengeluarkan titahan untuk Delon. "Jauhin Cantik," ucapnya dingin.
Cantik menggeleng cepat, telinganya tak mau menerima perkataan itu lagi. Sudah berpuluh-puluh kali Cantik mendengar dua kata menyeramkan itu. Sebagai info saja, banyaknya cowo itu mengucap kata 'Jauhin Cantik' itu sama saja dengan jumlah berapa kali Cantik dihukum.
Cantik memasang wajah melasnya di depan Gagah seraya berkata. "Gagah gak boleh gitu" lalu memalingkan wajahnya pada Delon.
Delon yang berada disisi Cantik hanya mampu mengusap bahu gadis itu saja. Kepalanya mengangguk pelan sebagai kode bahwa ia tak akan menjauhinya. Ia tahu, dengan gerakan begitu saja sudah cukup membuat Cantik merasa tenang. Ini adalah hal biasa.
"Pulang" tutur Gagah singkat.
Cantik menoleh lagi kearah Delon, cowo itu tersenyum padanya.
"Cantik pulang dulu. Makasih ya" ujar Cantik dengan lemas, lalu melangkah pergi mengekori Gagah yang sudah berjalan didepannya. Loh, tas Cantik bagaimana? Bukannya masih di dalam kelas? Halaahh.. Gadis itu tak perlu khawatir soal tas nya, sudah jadi kebiasaan Gagah membawakan barang bawaan Cantik di mana pun, ke mana pun, dan sampai kapan pun.
***
Sebuah mobil sport merah membelah jalanan kota Jakarta sore ini, didalamnya ada Gagah dan Cantik sedang duduk bersebelahan, tapi keduanya saling diam membisu. Cantik masih sedikit kesal dengan Gagah, cowo itu kembali lagi mengucap dua kata yang ingin sekali Cantik enyahkan. Sedangkan Gagah merasa kecewa dengan kelakuan nakal Cantik di sekolah, contohnya seperti tadi, mengerjai Pak Amin.
Semenit, dua menit, lima menit masih bisa Cantik tahan untuk diam. Tapi lama-lama gadis itupun mulai bosan. Apalagi perjalanan menuju kepulangannya harus terhambat macetnya kendaraan yang saling berlalulalang.
"Cantik minta maaf" suara Cantik memecahkan keheningan.
Tak ada perubahan setelah itu, masih tetap sunyi sepi senyap didalam mobil.
Cowo itu masih tetap tak bergeming, tatapannya lurus kedepan mengamati sesaknya jalanan. Wajahnya masih tetap kaku dan tak berekspresi. Laki-laki bernama lengkap GatharisGalih Hadiwijaya itu tertulis dalam daftar nama cowo mostwanted di sekolahnya. Cantik biasa memanggilnya dengan nama Gagah. Panggilan itu bermula dari suku kata pertama dalam setiap namanya, ide itu pun muncul dari otak pas-pasan yang Cantik miliki.
Dia itu pintar, juara olimpiade fisika di Bina Bangsa. Dia tidak pendiam tidak juga hyperactivseperti Cantik. Cowo itu tak kalah bekennya dari Delon. Memiliki wajah putih bersih, berhidung mancung, dan mempunyai kharismatik yang luar biasa membuat para gadis di sekolahnya jadi ingin menculik cowo itu. Apalagi jika dia sudah bermain basket dilapangan, beeuhh!! Membuat wanita seisi Binsa bisa jadi gila.
Gagah juga mempunyai keluarga yang lengkap. Ayah bundanya masih ada, ia juga memiliki kakak perempuan yang cantik dirumahnya. Meski bukan kakak dari rahim yang sama dari bundanya, tapi Gagah tetap menyanyanginya seperti kakak kandung dia sendiri. Untuk materil, cowo itu jangan diragukan lagi. Dia anak dari pengusaha Hadiwijaya, perusahaan ayahnya sudah melegenda dimana-mana. Meski begitu, ia tetap tidak mengandalkan kehidupan dari orangtuanya. Prinsipnya adalah ia harus sukses dari dirinya sendiri.
"Gagah marah ya sama Cantik?" gadis itu kembali bersuara, ia sudah sangat jengah dengan kesunyian yang Gagah ciptakan saat ini.
"Cantik tadi cuma bercanda doang ngerjain Pak Amin Gah.. Serius"
Bercanda? Cantik bermain-main dengan orang yang salah rupanya.
"Gagah jangan marah ya? Tapi Cantik juga gak suka kalo Gagah ngomong gitu sam--"
Ucapan Cantik terpotong saat Gagah membelokkan setir mobilnya menuju area komplek perumahan.
"Mau pulang kemana?" tanya Gagah yang masih fokus menyetir, ia memilih untuk mengalihkan topik pembicaraan saja daripada harus bertengkar dengan Cantik yang ujungnya pasti akan kalah.
"Rumah Gagah aja" sahut Cantik lirih.
Gagah menoleh sekilas pada Cantik, lalu mengusap puncak kepala gadis itu seraya tersenyum kecil.
***
UP AGAIN HARI INI.. ALHAMDULILLAH😁😊
BTW, READERS PADA PENASARAN GAK NIH KENAPA CANTIK PULANGNYA KERUMAH GAGAH? GAGAH ITU SIAPANYA CANTIK SIH? KOK CANTIK GEMESIN GITU KALO SAMA GAGAH? ADA YANG BINGUNG SOAL ITU GAK? ADA GAK ADA GAK? HAHAHAHA :V
POKOKNYA TETAP IKUTIN KISAH CANTIK DI PART-PART SELANJUTNYA. DON'T FORGET TO VOTE, COMENT, AND FOLOW😂😂💕
SEMOGA SUKA❤❤ AAMIIN
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.