Part 20. Detik-Detik

1.1K 109 253
                                        

*Kamu, masih tetap mengisi ruang hati. Meski semakin sunyi dan sepi *

__ Tapi cinta ku tiada bertepi __

***

Langkah perempuan berponi miring itu kini mengayun sangat pelan, tanpa suara. Beberapa pengikutnya juga mengendap-endap bak pencuri handal yang akan beraksi. Penguntit yang paling ujung, membawa sebuah pisau panjang yang siap memotong suatu apapun dihadapannya.

Sekarang, satu lelaki mulai mendekati sisi kasur. Matanya menatap wajah seorang gadis manis yang tengah tertidur pulas.

Pria itu mencondongkan wajahnya ke telinga gadis di hadapannya, ia membisikkan sesuatu dengan pelan, lebih pelan dari suara bisik angin. "Hihihihihi..."

Gadis itu menggeliat sesaat, masih dengan mata terpejam ia merubah posisinya jadi miring ke kanan.

Lelaki itu melihat sebentar teman yang lainnya, lalu bergerak ke arah samping ranjang. Ia berjongkok tepat didepan wajah gadis itu.

"HAPPY BIRTHDAY!!" jerit lelaki itu menggema, hingga mata gadis di hadapannya terbuka cepat, dan.

Dezzzigg!!

Brugh!

"HAPPY BIRTHDAY AYU BUNGA CANTIKA!!!!!" ucap serempak Sela, Delin, dan Yaya.

Yang lain sibuk berhamburan memeluk dan memberi ucapan, Delon justru meratapi nasibnya yang tergelimbung di lantai.

"Selamat ulang tahun Cantik! Ya ampun sweet seventeen loh." kata Sela seraya mencubit pipi Cantik dengan gemas.

Cantik tersenyum simpul pada semua teman-temanya. "Makasih Sela, kalian udah bela-belain dateng kesini" ucapnya lalu menengok ke arah jam dinding. Pukul 00.10 WIB.

Sela mengangguk, lalu memberikan kesempatan untuk Delin dan Yaya agar ikut mengucapkan. Tak lupa jua untuk pacar barunya, Delon.

"Selamat ulang tahun beha nya Ariana Grande. Tambah melar tuh beha udah nambah umur" ujar Delon sembari menjabat tangan Cantik ogah-ogahan. Ia masih kesal karena pukulan yang mendarat di wajahnya tadi.

Cantik menonjok keras lengan pria itu, membuat si empu meringis kesakitan. "Hih, Lontong nyebelin!"

"Lo ngeselin banget sumpah! Udah untung gue dateng, malah ditonjokin gini. Gue timpuk juga lo pake beha!" sewot Delon yang justru membuat gelak tawa seisi ruangan.

"Misi Neng Cantik" ucap Bi Asih diambang pintu kamar, ia masuk membawa kue ulangtahun yang bertengger angka 17 diatasnya.

Delin menghampiri Bi Asih dan mengambil kue ditangan wanita berusia setengah abad itu.

"Make a wish" kata Delin sembari mengangkat kuenya di hadapan Cantik.

Cantik menadahkan kedua tangannya dan berdoa didalam hati.

"Aamiin..." kompak semua orang selepas Cantik selesai berdoa.

Fyuh!

Cantik meniup lilin berwarna merah itu.

"Pisau mana pisau?" tanya Yaya yang sudah tak sabar ingin memotong kue di depannya.

"Potong anunya, potong anunya, potong anunya sek--"

Plak!

Tak segan-segan Sela menabok paras lelaki di sampingnya. "Ambigu banget nyanyian lo."

ALFABETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang