Part 4. Hijrah

1.5K 133 131
                                    


Hari Sabtu adalah hari yang paling Cantik tunggu-tunggu. Alasannya karena besok adalah hari Minggu.

Sahabat sehidup semati itu kini sedang berjalan di koridor sekolah. Tak lain dan tak bukan ialah Gagah dan Cantik.

"Gagah" seruan suara perempuan di balik punggung Gagah.

Cantik membalikan badannya kebelakang, begitupun dengan Gagah. Keduanya sudah paham betul siapa pemilik suara tadi.

"Apa." sahut Cantik menantang.

"Gue manggil Gagah, bukan lo." jawab ketus gadis itu yang sudah menghampiri.

Cantik memposisikan dirinya di depan Gagah, membelakangi tubuh cowo itu saat Andin maju selangkah dari tempatnya.

"Gak boleh deket-deket sama mantan."

Dengan begitu Andin terpaksa harus mundur selangkah lagi seperti semula.

"Gah, pulang sekolah anter gue beli bahan buat bikin mading yah? Kan kita sekelompok" tutur Andin pada Gagah.

"Gak bisa." balasan dari Cantik.

"Eh bayi, lo bisa diem gak sih. Gue lagi ngomong sama Gagah." tutur Andin yang sudah dibuat semakin kesal.

"Gagah berangkat sama Cantik pulang ya sama Cantik juga dong. Nanti kalo Gagah sama Andin, Cantik pulang sama siapa?"

"Sama Bang Ojol lah. Gitu aja repot"

"Mending Andin aja sana yang pulang sama bang ojek. Lagian udah mantan kok gak tau diri sih." ucap Cantik dengan sinis.

"Mending gue dong mantan Gagah, udah pernah jadi pacar dia. Lo emang siapa? Cewe yang suka sama Gagah tapi sukanya bertepuk sebelah tangan?" balasnya mengejek.

Cantik mengerucutkan bibirnya kedepan, ia jadi sebal mendapat jawaban begitu dari Andin.

"Sorry Ndin, gue harus pulang sama Cantik. Lo minta anter Dela aja ya" tolak Gagah dengan sopan.

"Lo lebih mentingin dia dibanding tugas sekolah lo?"

"Tugas gue bikin mading, bukan anterin lo. Satu lagi, dia bukan bayi gue." jawab Gagah lalu pergi dari situ seraya menggandeng tangan Cantik.

Cantik memeletkan lidahnya pada Andin, gantian sekarang dirinya yang mengejek. Gadis itu pasti besar kepala karena merasa di bela oleh Gagah.

***

"Tos dulu" ucap Cantik kala dirinya berada didepan kelas Gagah, XI IPA 1 yang letaknya di samping kiri persis kelas Cantik.

Tak ada jawaban dari Gagah namun cowo itu langsung melakukan apa yang Cantik katakan. Tos-tosan ala persahabatan mereka berdua yang di akhiri dengan kata 'Gacan!'

"Cantik masuk kelas dulu ya, Gagah semangat belajarnya"

"Lo juga" sahut Gagah sembari berjalan masuk ke dalam kelasnya.

Tak memperdulikan jawaban Gagah yang singkat itu, Cantik pun melanjutkan jalannya. Padahal keinginan Cantik yang sebenarnya supaya Gagah melihat dirinya masuk kelasnya terlebih dahulu, mengawasinya begitu.

Gagah melangkah sekali mundur dari dalam kelasnya, ia melihat Cantik baru saja berbelok masuk kedalam sana. Cowo itu tersenyum penuh arti.

***

Saat Cantik tiba di ruangan itu, ternyata sudah ada Sela di sisi bangku tempat duduknya. Tumben sekali dia berangkat lebih awal dari Cantik.

"Lo udah belajar?" tanya Sela panik.

ALFABETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang