Part 13. Baikan

1.2K 82 72
                                    

*Saling menjaga bukan berarti selalu bersama*

###

Malam ini ku sendiri.. Tak ada yang menemani.. Ahhhh kenapa author nya jadi nyanyi begindang! Sorry-sorry cuma cek vokal tadi. Oke selamat membaca :)

***

Malam ini Cantik sedang berkaca di depan cermin, memandangi lekat-lekat wajahnya yang kata orang-orang itu cantik. Padahal itu adalah suatu kebohongan public atau malah bisa dibilang fitnah!

Cantik masih mencari-cari dimana letak kecantikan di wajahnya, di hidung? Tidak. Di mulut? Tidak juga? Ah ya Cantik tau, kecantikan manusia yang sesungguhnya itu ada dimatanya. Karena hanya dari mata, orang lain dapat menilai baik buruk nya seseorang. Bukankah mata tidak bisa membohongi hati? Jadi, kalau hati nya baik sudah pasti matanya akan terlihat cantik. Intinya kecantikan atau ketampanan seseorang itu dilihat dari hatinya, bukan dari parasnya. Betul tidak?

Krieeeett..

Cantik menoleh ke samping saat pintu kamarnya terbuka. Ia melihat Gagah berdiri di ambang pintu membawa buket bunga ditangannya.

Gagah menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Sorry Can, gak ketuk pintu dulu tadi. Awalnya gue mau naruh ini di kamar lo diem-diem, eh taunya lo di dalem"

"Buat Cantik?" tanyanya dengan mata berbinar.

Gagah mengangguk kaku lalu memberikan buket bunganya pada Cantik, dengan senang hati Cantik menerimanya.

"Sorry, bunganya gak sama kayak yang lo pengin di toko Yaya waktu itu, uang gue gak cukup"

Cantik tersenyum bahagia, ia memukul pelan wajah pria itu dengan buket bunga ditangannya.

"Gagah tau gak?"

Dahi Gagah bergelombang.

"Cantik baper tingkat internasional nih!" ucapnya malu-malu tai kucing.

Seketika itu tawa keduanya pecah di dalam kamar. Akhirnya, Gagah melihat kembali gadis itu tertawa, akhir-akhir ini Cantik jarang sekali tertawa di depan Gagah entah itu karena apa.

Ternyata saran dari Bento dan Rafi untuk membelikan buket bunga sebagai permintaan maaf sangatlah tepat. Meski harganya cukup menguras kantong tapi hasilnya cukup memuaskan. Gagah pastikan setelah ini Cantik akan seperti biasa, tidak lagi belaga ingin menjauh darinya.

"Gagah foto dulu yah" tutur Cantik lalu memberikan buket bunganya pada Gagah, dengan segera Cantik memotret cowo itu sebelum Gagah menolaknya. Karna terlalu cepat memotret wajah Gagah malah jadi tidak kelihatan.

 Karna terlalu cepat memotret wajah Gagah malah jadi tidak kelihatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALFABETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang