Sebelumnya, aku mau ngucapin terimakasih banyak buat kalian yang udah pada mau baca ceritaku. Tanpa semangat dari kalian semua mungkin aku ndak mau nulis sepanjang ini :v hehehe :)Klik bintang dulu sebelum baca :)
Udah?
Happy reading 😘
***
*Berada di dekatmu adalah sebuah candu bagiku*
__ Dan jarakmu kini mampu membuatku rindu __
***
Pagi-pagi begini Cantik sudah melakukan senam otot pada kedua kakinya, gadis berponi itu berjalan bolak-balik di depan gerbang sekolahnya. Kedua tangan Cantik bersedakep, jari telunjuknya ia ketuk-ketukan di dagu. Seakan berpikir cara apa yang bisa membuatnya masuk kedalam bangunan itu.
Hari ini Cantik terlambat datang ke sekolah, bukan karena tak ada yang membangunkan tidurnya. Melainkan karena si abang angkot yang harus menyelesaikan perkaranya dengan emak-emak dijalan. Biasa lah masalah lampu sen motor. Yang menyala sen kiri tapi malah belok ke kanan.
Sebenarnya Cantik sudah melakukan negosiasi dengan Pak Satpam agar membukakan pintu gerbang, namun pria berkepala pelontos itu masih tetap duduk santai di kursinya.
Pak Satpam menurunkan koran yang menutupi sebagian wajahnya. "Neng Cantik dari tadi mondar-mandir disitu ngapain?"
"Nyetrika aspal!" sahutnya kesal.
"Aspal kok disetrika. Udah pulang aja sana, bapak gak mau bukain gerbang" ucapnya lalu kembali lagi membaca koran.
Sedetik kemudian ekspresi Cantik berubah jadi riang, bersamaan dengan mulutnya yang sedikit terbuka.
Buru-buru Cantik mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya, lalu mencari nama kontak yang akan dihubungi.
***
Di area belakang kelas X, Delon celingak-celinguk mengamati kondisi sekitar, tangannya membawa tangga besi yang biasanya dipakai untuk memenek pohon mangga. Merasa aman dengan situasi, Delon menyenderkan benda itu di dinding, lalu menaikinya dengan srugal-srugul.
Saat sudah sampai dipuncak, Delon melihat Cantik sedang berdiri diluar tembok sekolahnya, dengan gerakan kilat Delon langsung mengambil alih tangga tadi, kemudian disedehkan pada dinding yang satunya agar Cantik menaiki benda itu.
Butuh waktu beberapa menit untuk melewati fase-fase penyeluduban, ditambah Cantik yang memakai rok pendek sekolahnya. Jadi harus lebih hati-hati, jangan sampai Delon melihat celana dalam bergambar hellokity yang Cantik kenakan.
"Aduh!" rintih Delon saat Cantik turun dan menginjak jempol kaki kesayangannya.
Tak peduli dengan ringisan Delon, Cantik langsung membawa Delon pergi dari situ. Keduanya berjalan menuju kelas.
Di depan kordidor kantor guru utama, Delon melihat Gagah dan Lisa sedang berjalan mengarahnya.
"Ada Gagah." ucap Delon seraya menutup rapat kedua mata Cantik, membuat gadis itu memukuli tangan besar diwajahnya.
"Lontong, lepasin. Ini Cantik gak bisa napas"
"Yang ditutup mata, bukan idung. Dasar beha!" bisiknya penuh penekanan.
Lisa yang menyaksikan tingkah aneh Delon dan Cantik jadi menatapnya bingung, tapi tidak dengan Gagah. Cowo itu melewati keduanya tanpa melirik secuilpun, seolah ia tak mengetahui ada dua spesies gila didekatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALFABET
Roman pour AdolescentsDari mana kita bisa menyampaikan rasa untuk orang yang kita cinta. Dari mana kita bisa mengucapkan indahnya kata-kata. Dari mana pula kita mampu membuat cerita dalam dunia nyata. Dan kenapa juga kita bisa untuk bicara. Kalian tau? Semua karena dia...