AL: 23

4.9K 507 61
                                    

Saya berani bersumpah yang baca chapter ini di bawah jam 10 berarti anda semua jomblo HEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHHEHEHEHEHHE

******

"Hyomin cepatlah! Kenapa lama sekali?!" Sehun mengetuk-ngetuk pinti secara berulang-ulang. Di dalam kamarnya sudah ada Hyomin yang sedaritadi belum selesai merias wajahnya.

Malam ini Sehun mengajak Hyomin pergi untuk makan malam di salah satu restoran di Seoul. Setelah hari pernikahan mereka Sehun sering mengajak Hyomin pergi makan malam di luar, sebenarnya Sehun sudah ingin mengajak Hyomin honeymoon, hanya saja Hyomin selalu menolak. Hyomin berkata ia masih ingin berada di Korea dan menikmati udara dingin di sini. Ada alasan lain kenapa Hyomin belum siap untuk ber-honeymoon, karena ia yakin pasti Sehun akan melakukan hal yang tidak-tidak.

"Hyomin cepat!" Sehun mengedor-gedor pintu secara berulang-ulang. Tapi Hyomin tidak merespon, ia masih sibuk merias wajahnya, mengoleskan liptint di bibirnya dan menyapu kulit wajahnya dengan bedak yang tipis.

Hyomin tidak terlalu memakai make up yang tebal, karena Sehun tidak pernah mengizinkannya menggunakan make up yang terlalu tebal. Suaminya itu pasti akan menyindir dengan mulutnya yang masih belum bisa dikontrol. Tapi Hyomin tahu, itu semua demi kebaikannya, Sehun selalu tidak ingin Hyomin terlihat cantik di depan banyak orang. Cukup di depan matanya saja, karena hanya Sehun yang melihat kecantikan wajah istrinya itu.

Setelah selesai merias wajahnya dengan make up tipis, Hyomin bangkit dari meja rias dan merapihkan sedikit outfit-nya berantakan. Dipandanganya pantulan tubuhnya yang ada di cermin, baju hitam panjang serta rok abu-abu yang hanya menutup bagian pahanya dan membiarkan kaki jenjangnya terlihat. Tidak ada suara ketukan dan rengekan-rengekan Sehun terdengar di telinganya, sepertinya ia sudah menyerah karena Hyomin yang terlalu lama berada di meja rias. Setelah semuanya beres, Hyomin keluar dari kamarnya dan melihat Sehun yang sedang duduk di lantai dengan wajah cemberutnya.

Tapi wajahnya cemberutnya tergantikan oleh sebuah senyuman takjub ketika melihat Hyomin yang baru saja keluar dari kamarnya. Sehun berdiri dari tempat duduknya, wajahnya sumringah saat melihat penampilan istrinya.

 Sehun berdiri dari tempat duduknya, wajahnya sumringah saat melihat penampilan istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau sangat cantik," puji Sehun sambil membelai rambut Hyomin.

Hyomin tersipu malu, wajahnya mulai memanas karena Sehun terus membelai rambutnya dengan lembut. Hyomin menundukan kepalanya, mencoba memasang ekspresi datar sepertu hari-hari biasanya. Tapi tetap tidak bisa, sejak sudah resmi menjadi suami-istri, Hyomin selalu merasa gugup di dekat Sehun. Terlebih suaminya itu mengeluarkan kata-kata bagaikan gombalan yang terdengar di telinganya.

Sehun juga menepati janjinya, ia selalu bersikap manis setiap harinya. Tidak pernah kasar pada Hyomin dan sudah berhenti menjadi seorang mafia. Permintaan Hyomin semuanya dikabulkan oleh Sehun, tanpa meminta balas budi atau hal-hal lainnya, Sehun melakukan semuanya dengan ikhlas. Selama Sehun dan Hyomin sudah resmi menjadi sepasang suami-istri, Sehun belum meminta jatahnya sebagai seorang suami, karana minggu ini Hyomin sedang ada tamu bulanan. Jadi Sehun harus sedikit bersabar agar tamu bulanan Hyomin pergi.

Artificial LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang